Terapkan GRC, PDSI Implementasikan Manajemen Risiko Dengan Baik
Jakarta, Businessnews.co.id – Pertamina Drilling Services Indonesia atau PDSI merupakan anak perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang telah beroperasi selama lebih dari sepuluh tahun. PDSI bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi pengeboran minyak dan gas bumi, serta panas bumi. PDSI juga memberikan pelayanan service pengeboran yang terintegrasi.
Direktur Utama PDSI, Rio Dasmanto mengatakan, konsistensi PDSI dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi pengeboran minyak dan gas bumi, serta panas bumi perlu didukung dengan penerapan dan implementasi Governance, Risk management, and Compliance (GRC) dalam perusahaan.
“Untuk Good Coorporate Governance (GCG), PDSI berhasil mendapat skor Assessment GCG 85,63 (sangat baik) pada tahun 2021 yang ditetapkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP),” ujar Rio dalam penjurian GRC & Performance Excellence Award 2022 yang dilakukan secara online, Selasa (5/7/2022).
Rio mengatakan, untuk mengatur perusahaan, PDSI memiliki empat kepatuhan perusahaan.
“Yang pertama dengan monitoring kepatuhan peraturan melalui Sistem Informasi Hukum PDSI (SIHP), lalu yang kedua perlindungan dokumen perusahaan melalui Sistem Dokumen Terkendali (SIDOKTER), lalu yang ketiga Form Compliance Due Diligence, Pakta Integritas panitia Tender & peserta Tender, Pakta integritas pejabat level manager keatas, dan yang keempat terkait implementasi SMAP, melakukan penyusunan Fraud Risk Assessment bersama fungsi Risk Management & Champion Risk,” ujar Rio.
Untuk Roadmap pengembangan Manajemen Risiko PDSI, pengukuran Risk Maturity tahun 2018 oleh konsultan PT. Basco Global Manajemen menunjukkan hasil penilaian pada score 3,77 dengan kategori Developed.
“Untuk mencapai level Managed pada 2022, PDSI melakukan beberapa langkah, yang pertama pendekatan formal dalam pengeolaan risiko dan menjadi bagian dari pengambilan keputusan strategis, lalu yang kedua yaitu perumusan strategi dalam kebijakan pengelolaan risiko selaras dengan rencana jangka panjang pengelolaan risiko, lalu yang ketiga bersifat proaktif dan terintegrasi, yang keempat pengelolaan risiko didukung kepemimpinan dan terintegrasi dengan sistem manajemen, dan yang kelima komunikasi dan konsultasi dijalankan secara periodik,” ujar Direktur Keuangan dan Administrasi PDSI, Desiantien.
Desiantien juga mengatakan pada 2023 hingga 2025, PDSI berharap bisa mencapai level Cultured.
Untuk tahun 2021, Desiantien mengatakan PDSI berhasil mengimplementasi manajemen risikonya dengan baik.
“Kami berhasil menyiapkan enam Sistem Tata Kerja (STK) sebagai panduan bagi para Risk Owner dalam menerapkan kebijakan Manajemen Risiko di perusahaan,” ujar Desiantien.
Desiantien mengatakan PDSI juga berhasil mengimplementasikan Early Warning System (EWS) terhadap Current Condition berdasarkan capaian perusahaan di setiap bulannya.
“Lalu kami juga menyelesaikan penyusunan Risk Register Ongoing Business tahun 2022 pada Agustus 2021, dan kami juga berhasil mencapai KPI Risk Management Implementation dengan Performace 100%,” kata Desiantien.
Sebagai informasi, GRC & Performance Excellence Award ini adalah kegiatan corporate rating (award) tahunan, di bidang Tata kelola perusahaan (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan. Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulassi secara terintegras
Kegiatan ini juga didukung oleh para pakar dan profesional bidang GCCS, Strategic Management, Finance Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi konsultan GCG, Manajemen Risiko, anajemen Kepatuhan, maupun berbagai perguruan tinggi dan yang lainnya, kesemuanya tergabung sebagai Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2022.
Dewan juri yang hadir dan menilai pada kesempatan ini ialah Ir. Irnanda Laksanawan MSc. Eng (MBM) PhD., Sofyan Rohidi, MBA, DR. Yulius, MA, CFP, PhD, Dr. Pandu Patriadi, SE, MBA, MH, dan Wira Perdana, BSC, MSC.
Comments are closed.