NCC 2024

Kominfo dan Asosiasi Healthtech Bahas Medical Tourism and Travel Medicine

BusinessNews Indonesia – Pemerintah terus menggencarkan upaya pengembangan wisata medis atau medical tourism. Salah satu batu loncatan dalam pengembangan industri wisata medis nasional adalah Indonesia Health Tourism Board. Tidak sedikit tenaga kesehatan yang sebenarnya sudah familiar dengan istilah Kesehatan Wisata dan Wisata Medis. Namun perlu dilakukan pemahaman mengenai konsep yang mendalam, peran tenaga kesehatan untuk memajukan Kesehatan Wisata dan Wisata Medis di Indonesia

Dalam industri kepariwisataan, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah Travel Medicine atau Kesehatan wisata terutama dengan dibukanya kembali pariwisata di era pandemi COVID-19 ini di beberapa negara termasuk Indonesia. Memeriksakan kondisi kesehatan atau konsultasi dengan dokter merupakan kebutuhan krusial namun hal ini sering kali diabaikan oleh calon wisatawan, padahal hal tersebut penting, agar wisatawan dapat berwisata dengan aman dan nyaman. Konsultasi ke dokter menjadi penting karena akan mendapat masukan untuk diterapkan selama berwisata, apalagi saat berwisata melakukan kegiatan yang mengundang resiko. Tak hanya itu, untuk berwisata atau berpergian ke  daerah yang sulit fasilitas kesehatan juga diharuskan melakukan konsultasi kepada dokter.

Atas kondisi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, bersama Asosiasi HealthTech Indonesia (AHI) menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Medical Tourism and Travel Medicine” pada hari minggu tanggal 12 Desember melalui platform zoom yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.30 WIB. Pelaksanaan webinar ini bertujuan untuk memberikan wadah diskusi bagi tenaga kesehatan mengenai peran tenaga kesehatan dalam Kesehatan Wisata dan Wisata Medis.

Acara ini dibuka dengan penyampaian sambutan oleh I Nyoman Adhiarna selaku Direktur Ekonomi Digital Kominfo, Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Gregorius Bimantoro selaku Ketua Asosiasi Healthtech Indonesia.

Turut hadir sebagai narasumber CEO Medika Tourism.id, dr. Niko Azhari Hidayat, Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (PERKEDWI), dr. Mukti Eka Rahardian, Executive Director Sub Regio Bali-Siloam Hospital Group dr. Meike Magnasofa, co-founder Digihealth.id , dr. Gita Permatasari, Tuti Kelanawati dari Perawatku.id dan co-founder Prosehat, dr. Agnes, MPH selaku moderator.

Dalam sambutannya, Direktur Ekonomi Digital Kominfo, I Nyoman Adhiarna menyampaikan bahwa dimasa pademi COVID 19, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami masa sulit. Tenaga Kesehatan Indonesia dapat turut mendukung pemulihan sektor pariwisata melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan cara memanfaatkan teknologi digital serta peningkatan kompetensi digital.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pengembangan wisata Kesehatan di Indonesia merupakan Langkah strategis untuk mendorong wisatawan Nusantara maupun manca negara agar dapat memanfaatkan fasilitas layanan Kesehatan yang berkualitas didalam negeri.

Tren wisata medis yang semakin naik daun karena pandemi Covid-19, wisatawan akan melakukan perjalanan untuk mendapat perawatan guna mengatasi penyakit atau kondisinya. Namun adanya stigma bahwa pelayanan kesehatan di luar negeri lebih lengkap dan lebih berkualitas menjadi alasan banyak orang Indonesia memilih berobat ke rumah sakit di luar negeri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dunia Kesehatan di Indonesia pada umumnya dan bagi tenaga medis pada khususnya.

Kegiatan webinar ini dihadiri oleh 500 lebih tenaga medis Nasional dan beberapa point pembahasan dalam webinar ini meliputi peningkatan kepercayaan terhadap tenaga medis nasional, transformasi digital disektor medis, peningkatan pelayanan dan etika serta branding dan promosi. (red)

Comments are closed.