Travel_Insurance-Jasindo

DKT INDONESIA dan doctorSHARE Perluas Layanan KB ke Daerah Terpencil

Jakarta, businessnews.co.id – Dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki tantangan geografis yang besar. Ribuan keluarga di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) masih kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar, termasuk layanan Keluarga Berencana (KB). Menurut Kementerian Kesehatan, lebih dari 2.000 fasilitas kesehatan dikategorikan sebagai “terpencil” karena minim infrastruktur dan sulitnya akses. Dampaknya paling terlihat pada akses KB dan kesehatan reproduksi. Data menunjukkan bahwa hanya 56% perempuan menikah* di wilayah tertinggal yang menggunakan kontrasepsi—jauh lebih rendah dibandingkan perempuan di perkotaan dan kelompok ekonomi lebih tinggi. Artinya, jarak, biaya, dan ketersediaan layanan masih menentukan siapa yang bisa merencanakan keluarga mereka.

Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, DKT INDONESIA, organisasi social marketing terbesar di bidang kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, bersama doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli), organisasi medis kemanusiaan nirlaba, memulai kolaborasi selama tiga tahun (2025–2028) untuk menghadirkan layanan KB, pelatihan tenaga kesehatan, serta distribusi alat dan produk kontrasepsi melalui Rumah Sakit Kapal dan klinik-klinik di pulau terpencil.

Klik untuk melihat lebih lanjut video akses pelayanan KB antara DKT Indonesia dan doctorSHARE

Perkembangan Program (Tahun 2025)

  • Kolaborasi ini telah menjangkau tujuh wilayah kepulauan, antara lain Pulau Jemaja, Pulau Siantan, Pulau Tambelan (Bintan), Pulau Binongko, Pulau Tomia, Pulau Misool dan Pulau Waigeo (Raja Ampat).
  • Kunjungan dilakukan melalui RS Kapal dr. Lie Dharmawan II dan RS Kapal Nusa Waluya II, yang membawa Dokter, Bidan, dan fasilitas pelayanan langsung ke pulau-pulau kecil.
  • Hingga saat ini, 12 tenaga kesehatan telah menerima pelatihan dari DKT Indonesia, terdiri dari 8 dokter umum dan 4 bidan, untuk meningkatkan kapasitas konseling dan pelayanan KB.
  • Bantuan alat dan produk kontrasepsi yang telah disalurkan antara lain:
    • 000 vial KB Suntik Andalan 3 Bulan
    • 456 paket IUD Andalan TCu 380A
    • 495 paket Pil KB Andalan Biru000 kondom Sutra Classic
  • 14 set alat MVA (Manual Vacuum Aspiration) berikut berbagai ukuran kanula
  • 4 paket implan Monoplant
  • Selain itu, DKT INDONESIA juga menyediakan berbagai peralatan medis dan perlengkapan habis pakai untuk mendukung operasional dua rumah sakit kapal dan empat klinik darat, termasuk peralatan penting untuk memastikan prosedur KB dilakukan secara aman, higienis, dan efektif.

Tahap Selanjutnya (Tahun 2026–2028)

  • Program ini akan diperluas dari dua menjadi empat rumah sakit kapal, sehingga dapat menjangkau sekitar 42 lokasi kepulauan dalam tiga tahun ke depan (sekitar 14 lokasi per tahun).
  • Tambahan 10 tenaga kesehatan akan dilatih pada 2026, seiring bertambahnya titik layanan baru yang dioperasikan doctorSHARE.
  • Secara keseluruhan, kolaborasi ini diproyeksikan melayani ±15.000 masyarakat sepanjang 2025–2028, atau sekitar 5.000 orang setiap tahunnya—memberikan akses konseling, kontrasepsi, dan layanan kesehatan reproduksi bagi masyarakat pedalaman yang paling nembutuhkan.

Komitmen jangka panjang ini memastikan bahwa inisiatif antara DKT INDONESIA dan doctorSHARE bukan sekadar program sesaat, tetapi upaya berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas lokal, menjaga kesinambungan layanan, dan memastikan akses KB yang adil bagi masyarakat di garis terdepan Indonesia.

Memberdayakan Tenaga Kesehatan Lokal untuk Layanan Berkelanjutan

Program ini tidak hanya berfokus pada layanan langsung, tetapi juga membangun kapasitas jangka panjang. Dalam setiap kunjungan, Bidan lokal dilatih dan ditunjuk sebagai Bidan Koordinator (BIKOR)—yang meneruskan layanan konseling dan tindak lanjut setelah rumah sakit kapal kembali berlayar.

“Rumah Sakit Kapal kami hadir untuk menjangkau masyarakat terpencil yang sulit dijangkau melalui fasilitas darat,” ujar Tutuk Utomo Nuradhy, Ketua Pengurus Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE). “Kolaborasi dengan DKT Indonesia memastikan perempuan dan pasangan di pulau terpencil tidak tertinggal dalam akses KB dan kesehatan reproduksi.”

“Setiap Dokter dan Bidan yang kami latih, setiap pulau yang kami datangi, memperkecil jarak antara keluarga dan layanan yang mereka butuhkan,” ungkap Dimosthenis Sakellaridis, President Director DKT INDONESIA. “Selama 2025–2028, kami akan memperluas layanan ke empat rumah sakit kapal, menjangkau ±42 lokasi, dan melayani lebih dari 15.000 pasien, untuk mengubah akses menjadi kesinambungan layanan bagi masyarakat terpencil.”

Melihat hasil awal yang cukup baik, kedua organisasi berencana memperluas jangkauan ke lebih banyak wilayah pesisir dan kepulauan di 2026. Fokus selanjutnya meliputi:

  • Penguatan supervisi dan pendampingan bagi BIKOR (Bidan Koordinator)
  • Pemantauan peningkatan layanan KB dan penggunaan kontrasepsi di tiap wilayah
  • Berbagi pembelajaran lapangan untuk mendorong replikasi oleh sektor kesehatan publik dan swasta

Akses KB bukan hanya soal pengendalian penduduk, tetapi berdampak langsung pada kesehatan ibu, pengurangan kemiskinan, dan pemberdayaan perempuan. Ketika pasangan dapat merencanakan kehamilan dengan aman, keluarga lebih sehat dan perempuan memiliki peluang lebih besar untuk menempuh pendidikan dan bekerja.

Di wilayah 3T, keterbatasan transportasi, biaya tinggi, dan kurangnya tenaga kesehatan terlatih membuat akses kontrasepsi semakin sulit. Melalui layanan yang dibawa langsung ke masyarakat, DKT INDONESIA dan doctorSHARE membantu mengurangi kehamilan tidak direncanakan serta risiko kesehatan ibu, sekaligus mempromosikan perencanaan keluarga yang sukarela dan berbasis informasi.

Comments are closed.