BusinessNews Indonesia – Dalam rangka mempererat silaturahmi antar alumni, Alumni Berlin Indonesia mengadakan acara networking dan halal bihalal (HBH) akbar di Resto Cerita Rasa, Jakarta, pada hari Minggu (20/04/25).
Acara yang dihadiri sekitar 100 orang ini diselenggarakan sebagai media dan sarana untuk merajut kebersamaan antar alumni Berlin sebagai sesama anak bangsa. Tujuannya agar dapat menyamakan langkah dalam memberikan kontribusi yang konkret bagi bangsa di masa mendatang.
Dalam menjalankan organisasinya, Alumni Berlin Indonesia memiliki pedoman khusus bagi antar pengurus serta anggotanya yaitu “Persahabatan, Kerjasama dan Bermanfaat. Acara ini juga menjalin kerjasama dengan Alumni Negara atau Kota lain seperti Jepang (KAJI) dan Ohio, USA.
Salah satu Alumni Berlin sekaligus Founder Cimory, Bambang Sutantio menjelaskan bahwa acara ini harus dijadikan ajang saling support dan saling kenal (networking), agar dapat memberikan sumbangsih untuk pemerintah secara bersama-sama.
“Selain itu, kita juga perlu di-challenge secara lebih besar lagi. Karena kita semua rata-rata punya bisnis, maka kita butuh memikirkan sesuatu yang bisa deliver secara luas, agar kita dapat berkontribusi ke negara lebih besar lagi,” kata Bambang saat diwawancarai BusinessNews Indonesia.
Alumni Food Technology dari Technical University of Berlin ini juga menjelaskan bahwa Indonesia itu memiliki hasil bumi yang begitu berlimpah ruah. Namun pasca panen itu tanahnya tidak tertangani dan tidak diolah dengan baik. Maka sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan.
Maka pada saat pulang dari Berlin, ia juga fokus pada bisnis yang ia fahami saat masa kuliah dulu. Karena setiap orang kalau mau bisnis itu harus konsentrasi pada hal yang ia tahu, jangan yang tidak tahu. Karena ilmu itu yang akan menentukan hasil.
“Awal saya mulai berbisnis Cimory itu adalah saat saya melihat bahwa susu di Indonesia ini kurang baik. Tetapi apabila diproses dan fermentasi maka bakteri baik itu akan overwell dan menguasai bakteri-bakteri yang jelek, dan itulah yogurt. Dengan yogurt ini kita bisa memakai susu peternak lokal dan sekaligus memperpanjang masa simpan serta memiliki equity value”, tambah Bambang.
Bambang yang juga merupakan orang terkaya RI versi Forbes itu mengajak bagi generasi baru dan anak-anak muda agar terus semangat untuk menjadi pelaku usaha. Karena banyak potensi yang menguntungkan bagi pelaku usaha sekaligus membantu negara untuk mengurangi impor.
Sementara itu, Dewan Kehormatan Alumni Berlin Indonesia, Johanes Kotjo menjelaskan bahwa organisasi ini sudah semakin solid dan lebih baik. Karena bisa dilihat dari jumlah para peserta yang hadir di acara ini, semuanya penuh networking.
Johanes juga menambahkan akan pentingnya vokasi. Karena saat ini di Inodonesia masih sangat kurang terkait vokasi. Menurutnya, vokasi harus terus diperkuat agar pengangguran di negeri ini semakin habis.
Dan terkait vokasi ini, tambahnya, akan terus dibahas bersama teman-teman alumni agar dapat berkontribusi untuk membantu generasi bangsa yang lebih baik. Para pelajar vokasi yang sudah belajar 3 atau 4 tahun itu sudah bisa magang di Luar Negeri. Tentunya secara gaji sangat lumayan. Adapun penempatan kerjanya bisa di Jerman, Jepang atau negara lainnya.
“Apakah itu perawat, pariwisata, pakar bahasa, ahli bubut mesin, pembuat pipa, itu semua ada spesialisasinya. Di Indonesia sebenarnya sudah ada, tapi belum kuat. Nah di Jerman itu vokasinya sangat kuat. Maka caranya ya kita bisa kerjasma dengan luar negeri, kita fokus di hardware atau sekolahnya saja, dan softwarenya itu bisa kerjasama dengan pihak luar”, kata Johanes.
Di saat momentum yang sama, Tim Ketua Alumni Berlin Indonesia, William Sulaiman (Kiki) mengucapkan selamat hari paskah dan selamat hari lebaran, serta mendoakan terbaik untuk seluruh anggota.
“Mohon maaf lahir dan batin untuk seluruh anggota Alumni Berlin Indonesia dan semua relasinya. Kami hari ini mengadakan acara halal bihalal untuk ke dua kalinya di pengurusan kami. Acara ini akan menjadi budaya terus-menerus setiap tahun karena memang ini acara besar. Dan kali ini kami mengundang dan mengajak kerja sama Komunitas Alumni Jepang Indonesia (KAJI) dan Alumni Ohio, USA. Karena ini semua adalah networking”, kata Kiki.
Kemudian Sekjen Alumni Berlin Indonesia, Hawito Hartono menjelaskan bahwa sebelumnya dari tahun ke tahun sebelum covid juga selalu mengadakan acara temu kangen antar alumni. Dan biasanya dilakukan di awal tahun. “Pertama saya ikut di tahun 1992/1993, itu sudah mulai. Dan pernah berhenti sekitar 3 sampai 4 tahun. Tapi kalau temu kangen sambil ngopi itu sangat sering, bahkan hampir setiap bulan. Dan kita berharap semoga ini ada hasil nyata untuk kita semua,” katanya.
Selanjutnya Ketua Bidang Budaya Alumni Berlin Indonesia, Alwi Sjaaf menjelaskan harapannya dalam acara ini agar bisa membentuk sebuah platform supaya bisa berkumpul bersama-sama. Tujuannya tentu ingin mengambil bagian untuk bangsa dan negara. Karena pada dasarnya para alumni kembali dengan membawa ilmu, hal-hal positif, kedisiplinan, pola pikir dan cara bekerja.
“Saya cuma mengutip ini, kemarin saya dengar wawancara dari Joko Anwar tentang film barunya “Pengepungan di Bukit Duri”, dia mengatakan begini; bangsa Indonesia ini sekarang memiliki kondisi yang segalanya terpuruk, baik moral, budaya, etika itu semua terpuruk. Padahal kita bangsa yang begitu besar dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Maka kita semua harusnya juga bagus,” kata Alwi.
Alwi juga menjelaskan bahwa ia sempat berbicara dengan beberapa rekan dari Alumnni Jepang yang memiliki banyak sekali kegiatan. Ada yang melakukan recruitment orang Indonesia untuk kerja di Jepang. Ada juga yang melakukan laporan pendataan air kotor di Jakarta. Jadi banyak hal yang sifatnya pragmatis dan teknis yang bisa kita lakukan untuk kebermanfaatan bersama untuk Indonesia.
Sementara Ketua Komunitas Alumni Jepang Indonesia (KAJI), Fuad Kadir mengucapkan terimakasih karena telah diberi kesempatan untuk bergabung dalam acara ini. “Kami dari KAJI mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk turut bergabung dalam acara halal bihalal dan networking ini. Karena saya dengan Pak Kiki itu masuk di grup FOKAL. Dan kita lumayan sering ketemu untuk membicarakan banyak hal untuk organisasi dan kontribusi untuk negeri,” tambahnya.
Selanjutnya Koordinator Alumni Ohio, USA, Anwar Kurniawan menjelaskan bahwa momentum ini sangat baik untuk sharing, karena Amerika itu lebih kreatif dan Jerman itu lebih konsisten. Oleh karena itu para alumni harus bergabung untuk membangun Indonesia. Jadi dampak yang dibicarakan adalah bukan hanya untuk negara tempat alumni belajar, tapi bagaimana semua alumni Jerman, Amerika, Jepang dan negara lainnya dapat berkontribusi bersama untuk membangun Indonesia.
“Amerika sangat baik dari segi keuangan, teknologi dan pengembangan artificial intelligence (AI). Jadi itu yang coba kami harapkan untuk dikolaborasikan bersama untuk membangun Indonesia yang memiliki 37 Provinsi ini. Jadi banyak pembahasan yang tentunya tidak akan berhenti sampai di sini. Itulah usul dari kami kepada anak-anak muda kita, agar nantinya kecintaaan ke Indonesia terus bertambah,” tutup Anwar.
Comments are closed.