Businessnews Indonesia – PT Hutama Karya (Persero) telah memainkan peran besar dalam pembangunan infrastruktur nasional selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama melalui proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Dalam periode ini, Hutama Karya berhasil membangun lebih dari 1.200 kilometer jalan tol, yang telah meningkatkan konektivitas di Sumatra dan mendukung perekonomian lokal.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi. “Kami berterima kasih atas dukungan Presiden dalam mempercepat pembangunan JTTS,” ujar Adjib dalam keterangan resminya, Selasa (15/10/2024).
JTTS kini telah beroperasi di beberapa ruas strategis, seperti Terbanggi Besar – Kayu Agung, Palembang – Indralaya, Pekanbaru – Dumai, hingga Indrapura – Kisaran, yang kini dilalui jutaan kendaraan. Infrastruktur ini memudahkan perjalanan dan distribusi barang di Sumatra, serta meningkatkan akses ke wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Hutama Karya juga tengah melanjutkan pembangunan tahap kedua JTTS, yang akan menghubungkan Palembang hingga Jambi. Proyek ini diharapkan dapat semakin memperkuat jaringan jalan tol di Sumatra dan mempercepat pertumbuhan ekonomi setempat.
Hingga saat ini, Hutama Karya dalam proses membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 390 km dan 845 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura – Kisaran (48 km), Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 km).
Pembangunan JTTS dimulai sejak 2015 dengan dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp131 triliun, yang digunakan untuk membiayai konstruksi dan pembebasan lahan. Proyek ini juga telah menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan membantu sektor-sektor lain seperti pariwisata dan investasi.
Adjib menambahkan bahwa teknologi terbaru telah diterapkan untuk memastikan operasional jalan tol berjalan lancar, termasuk sistem pembayaran nontunai dan pengawasan lalu lintas berbasis CCTV. Hutama Karya berkomitmen menyelesaikan pembangunan JTTS secara bertahap dan memberikan layanan optimal kepada para pengguna jalan.
Sejak pertama kali beroperasi pada 2017, JTTS telah dilintasi lebih dari 1 juta kendaraan per hari, memberikan kontribusi besar terhadap konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Sumatra.
Infrastruktur tol ini juga menciptakan banyak lapangan kerja, baik di sektor konstruksi maupun pengoperasian jalan tol. Ribuan tenaga kerja lokal telah diberdayakan dalam proyek-proyek ini, turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, JTTS juga memicu pertumbuhan sektor lain, seperti pariwisata dan investasi. Wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kini menjadi lebih mudah diakses, menarik lebih banyak wisatawan dan investor untuk datang.
Dalam perjalanan pembangunannya, Hutama Karya memetik banyak pelajaran penting terkait koordinasi antar pemangku kepentingan, terutama dalam pembebasan lahan dan pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN). Selain itu, penggunaan skema bridging equity memberikan beban keuangan yang signifikan, sehingga perusahaan harus lebih berhati-hati dalam mengelola pendanaan untuk menjaga keberlanjutan proyek. Keselamatan kerja juga menjadi prioritas, dengan penekanan pada penerapan sistem manajemen K3 yang ketat serta evaluasi rutin di lapangan.
Proyek JTTS juga melibatkan banyak pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga masyarakat setempat. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara semua pihak ini menjadi faktor penting dalam percepatan pembangunan. Hutama Karya terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran proyek dan meminimalkan hambatan yang mungkin terjadi di lapangan.
Sumber: www.hutamakarya.com
Comments are closed.