RI-China Jajaki Kerja Sama Kembangkan Teknologi AI Minim Risiko
JAKARTA, businessnews.co.id – Pemerintah menjajaki kerja sama dengan pemerintah China guna mengembangkan implementasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang minim risiko. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Neza Patria.
“Dengan Tiongkok, kami coba perkuat kerja sama dalam bentuk program-program khusus untuk pengembangan AI,” kata Nezar usai bertemu dengan Vice Minister of Education People’s Republic of China Wang Jiayi di Brdo Congress Centre, Slovenia Senin (5/2).
Nezar mengungkapkan bahwa China menjadi salah satu contoh negara di dunia yang secara konkret telah mengimplementasikan teknologi AI di negaranya secara optimal.
Lebih lanjut, dirinya menyebutkan bahwa ilmu data sains dan machine learning memiliki peran yang penting dalam mengembangkan ekosistem AI di Tanah Air. Sederet upaya yang bertujuan mendorong pengembangan AI di Indonesia pun disebut Nezar telah dilakukan bersama China.
“Kami lebih konkret lagi dalam soal kolaborasi dengan Tiongkok. Selama ini sudah ada kolaborasi yang dilakukan, terutama soal peningkatan kapabilitas talenta digital,” katanya.
Lebih dari 40 ribu mahasiswa Indonesia pun diungkapkan Nezar tengah menempuh pendidikan di China dengan berbagai disiplin ilmu yang berfokus dalam bidang digitalisasi dan teknologi.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia pun juga telah melakukan sejumlah pertemuan bilateral bersama pemerintah China yang bertujuan untuk memperkuat sektor riset dan teknologi.
Misalnya dalam bilateral antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi bersama dengan Wakil Presiden Eksekutif dan Sekretaris Eksekutif Utama Asosiasi Sains dan Teknologi (CAST) Tiongkok He Junke pada Rabu, 22 November 2023.
Sebagai salah satu mitra dagang RI terbesar sejak 2022, China pun diharapkan mampu menjadi pihak yang mendukung penerapan teknologi AI di Indonesia secara optimal.
Comments are closed.