NCC 2024

Suku Bunga BI Diprediksi sudah Sampai Puncak

JAKARTA, businessnews.co.id Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan sebesar 5,75% dalam rapat kebijakan moneternya. Langkah konsisten BI dalam mempertahankan suku bunga ini seiring dengan prediksi bahwa suku bunga acuan sudah mendekati puncaknya.

“Singkatnya, outlook BI akan mempertahankan BI-7DRRR sebesar 5,75 persen untuk sisa tahun 2023 untuk menjaga stabilitas,” kata Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman.

Para ekonom dan pelaku pasar menilai bahwa suku bunga BI yang mencapai titik puncak akan membawa dampak positif pada kinerja sejumlah instrumen investasi, terutama Reksa Dana Pendapatan Tetap yang mayoritas portofolionya terdiri dari instrumen obligasi.

Saat ini, sebagian investor telah melakukan aksi jual pada produk reksa dana bebasis obligasi untuk mengambil keuntungan. Namun begitu, ada juga yang menjual karena kepanikan terhadap fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana mereka dalam jangka pendek.

Pada dasarnya, reksa dana jenis inis lebih cocok bagi investor yang memiliki tujuan investasi secara jangka menengah-panjang, yaitu dua hingga lima tahun, bahkan lebih dari lima tahun.

Melansir data di Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sendiri tercatat telah mengalami kenaikan sebesar 7,15% secara year-to-date (ytd) hingga akhir Agustus 2023.

Penguatan yang terjadi pada indeks obligasi ini terjadi seiring dengan solidnya kinerja imbal hasil pada instrumen obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.

Indeks obligasi negara atau INDOBex Government tercatat telah tumbuh 7,28% secara year-to-date (ytd) hingga akhir Agustus 2023. Sejalan dengan itu , obligasi korporasi juga mencatatkan kinerja yang positif. Sampai 31 Agustus 2023, Indeks obligasi korporasi atau INDOBeX Corporate telah naik 5,48% secara ytd.

Comments are closed.