Minyak Mentah Melejit, Emiten Sektor Energi Sumringah!
JAKARTA, businessnews.co.id – Harga komoditas energi merangkak naik di tengah kondisi ketidakpastian global. Pada perdagangan di pasar West Texas Intermediate (WTI), harga minyak mentah dunia pun terpantau terus mengalami tren penguatan dalam beberapa waktu terakhir.
Melansir tradingeconomics.com, minyak mentah WTI tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,64% menjadi US$93,6 per barel. Kenaikan ini melanjutkan tren penguatan harga minyak mentah dunia yang telah berlangsung sejak akhir Juni 2023.
Sementara sepanjang bulan September, harga minyak mentah dunia tercatat telah merangkak cukup tajam dengan mengalami kenaikan hingga 12,86% secara month-to-date (mtd).
Selain ketidakpastian global yang terus meningkat akibat beberapa faktor, menipisnya pasokan komoditas energi menjelang musim dingin hingga soft lending-nya perekonomian Amerika Serikat turut menjadi katalis dari terkereknya harga minyak mentah dunia.
Lebih dari itu, dihentikannya ekspor beberapa produk gasoline dari Rusia ke negara-negara Eropa juga disebut oleh pengamat sebagai faktor melejitnya komoditas energi satu ini.
“Kenaikan harga minyak mentah dunia akibat dihentikannya ekspor bensin dan solar dari Rusia ke Eropa dan Inggris membuat harga bensin dan solar terus mengalami kenaikan apalagi sebentar lagi akan memasuki musim dingin yang ekstrim di bulan November 2023,” ungkap Pengamat Ekonomi Ibrahim Assuabi kepada businessnews.co.id.
Bergeraknya harga minyak dunia pada level yang lebih tinggi berimbas pada menguatnya kinerja saham perusahaan yang bergerak di sektor energi. Pada perdagangan Rabu (14/1) di bursa efek Indonesia (BEI), sejumlah emiten sektor energi pun menjadi penopang dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Misalnya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang menguat 8,56% menjadi Rp1.645 per saham, atau PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang naik 7,78% menjadi Rp1.870 per saham.
Comments are closed.