PLN Dorong Penggunaan Green Hydrogen dalam Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
BusinessNews Indonesia – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menggalakkan ekosistem kendaraan listrik yang menggunakan green hydrogen sebagai basisnya.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, langkah ini akan memberikan alternatif baru dalam upaya memperkenalkan sistem transportasi ramah lingkungan, selain dari kendaraan listrik yang sudah ada.
Darmawan menjelaskan bahwa PLN akan meresmikan 21 proyek green hydrogen plant di pembangkit listrik, serta terus mendorong penggunaan green hydrogen sesuai dengan rencana yang telah disusun.
“Ini hanya langkah awal membangun sebuah pilot project ekosistem hidrogen,” kata Darmawan saat Peresmian 21 Green Hydrogen Power Plant, Senin (20/11).
Menurut Darmawan, sektor transportasi saat ini menghasilkan emisi sekitar 280 juta ton per tahun. Tanpa adanya perubahan dalam model bisnis, perkiraan jumlah emisi dapat meningkat hingga 890 juta ton per tahun.
21 proyek green hydrogen ini diharapkan dapat menghasilkan total 124 juta ton green hydrogen. Ini diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah kendaraan yang menggunakan green hydrogen dari 150 mobil menjadi 424 mobil.
PLN juga berencana memulai pembangunan sejumlah stasiun pengisian hidrogen di berbagai lokasi di Indonesia. Peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa bersama PLN, mereka telah mengidentifikasi 12 lokasi yang cocok untuk pembangunan stasiun pengisian green hydrogen.
Untuk awalnya, mereka akan mengusulkan pembangunan 6 titik stasiun pengisian. Eniya menjelaskan bahwa biaya investasi untuk stasiun pengisian dengan tekanan 700 bar berkisar antara US$ 1,5 juta hingga US$ 2 juta, yang umumnya digunakan untuk kendaraan transportasi penumpang.
Namun, dengan tekanan yang lebih rendah, sekitar 350 bar, biaya investasinya diperkirakan akan lebih rendah dari US$ 1 juta.
Pada tahap awal, penggunaan green hydrogen akan difokuskan pada kendaraan bis atau transportasi publik. Eniya menambahkan bahwa rencananya bis hidrogen akan tersedia sekitar Juni 2024, dan standar untuk penggunaannya juga akan dibahas.
Comments are closed.