Kisah BUMN Pangan Bisnis Kondom, Kini Mau Dilepas?
JAKARTA, businessnews.co.id – Tidak semua perusahaan BUMN di sektor pangan seperti Holding BUMN Pangan atau ID Food terlibat dalam bisnis makanan. Sebaliknya, ada juga BUMN yang terjun dalam bisnis kondom, salah satunya dijalankan oleh PT Mitra Rajawali Banjaran atau PT MRB.
PT MRB berdiri sejak 25 Februari 1987 sebagai industri kontrasepsi. MRB awalnya dimiliki pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Lalu, pada 19 Desember 2023, MRB akhirnya diserahkan kepada PT RNI.
PT MRB adalah pabrik kondom terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi maksimal sebesar 900 ribu gross/tahun.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan menjelaskan bahwa awalnya perseroan terlibat dalam berbagai bisnis ketika masih di bawah binaan Kementerian Keuangan. Banyak jenis bisnis yang dikelola oleh perusahaan, mulai dari alat kesehatan hingga perkebunan.
Di dalam bisnis alat kesehatan, RNI mulai memproduksi alat kontrasepsi, termasuk kondom.
“Kenapa banyak core bisnis di dalam, memang awalnya RNI di bawah binaan Kementerian Keuangan. Jadi dulu gado-gado, ada alat kesehatan farmasi, ada perkebunan, bahkan kita dulu punya Phapros yang didivest ke Bio Farma. Jadi macam-macam,” ungkap Frans dalam konferensi pers yang dikutip, Rabu (11/10/2023).
Namun, Frans melanjutkan bahwa bisnis kondom ini akan dilepas oleh Holding Pangan karena tidak sesuai dengan fokus bisnis utama perusahaan. Meskipun demikian, saat ini belum ada kesepakatan mengenai harga penjualan bisnis kondom ini.
Ia juga mencoba menawarkan bisnis kondom ini kepada BUMN lain yang bergerak di bidang kesehatan, yaitu Bio Farma.
“Terkait pabrik Mitra Banjaran di Bandung, tahun lalu kami mencoba untuk divestasi kepada rekan BUMN kami di bidang kesehatan, yaitu Bio Farma. Namun, memang ada ketidakcocokan harga dan sebagainya, kita tunda,” tambahnya.
Comments are closed.