NCC 2024

BPS: Inflasi Januari 2024 Sebesar 2,57 Persen

JAKARTA, businessnews.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi Tanah Air yang terkendali pada Januari 2023. Pada periode ini, inflasi tahunan tercatat sebesar 2,57% (year-on-year /yoy).

Sementara inflasi inti yang berlangsung sepanjang bulan tersebut tetap rendah, yakni 1,68% secara month-to-month (mtm) atau sedikit melandai dibandingkan bulan lalu.

“Tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. Komoditas yang beri andil inflasi kelompok ini antara lain adalah beras sigaret kretek mesin, bawang putih,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti Kamis (1/2).

Amalia menjelaskan bahwa komoditas emas, perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah memiliki kontribusi terbesar bagi inflasi komponen inti. Berdasarkan data BPS, inflasi komponen inti di Januari 2024 berkontribusi 0,13% terhadap inflasi umum.

Secara regional BPS mencatat 25 provinsi di Tanah Air yang mengalami inflasi dan 13 provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan mencapai 1,01%, sementara wilayah dengan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,91%.

Secara umum, terkendalinya inflasi menjadi cerminan dari kondisi perekonomian Tanah Air yang stabil. Harga barang dan jasa yang cenderung stabil atau naik dengan laju yang lebih lambat, dapat berdampak terhadap meningkatnya daya beli konsumen.

Sementara untuk menjaga tingkat inflasi agar tetap terkendali di level rendah, tentu bank sentral akan cenderung menjaga kebijakan suku bunganya pada level yang rendah.

Jika pada akhirnya tingkat inflasi yang terkendali ini berujung pada ditekannya kebijakan suku bunga yang akomodatif oleh bank sentral, maka hal ini menjadi katalis positif bagi prospek pertumbuhan berbagai instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil optimal di Tanah Air.

Comments are closed.