BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan di Oktober 2023 Diprediksi Meningkat
JAKARTA, businessnews.co.id – Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 diprediksi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru yang dicatatkan Bank Indonesia (BI) sebesar 82,1%.
“Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 tercatat sebesar 82,1%,” ungkap Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono dikutip pada Senin (20/11).
Erwin menyebutkan, permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank menjadi faktor utama yang mempengaruhi peningkatan penyaluran kredit perbankan pada periode tersebut.
BI turut memperkirakan bahwa penawaran kredit baru oleh perbankan akan mengalami peningkatan, khususnya pada periode bulan November 2023. “Penyaluran kredit baru diperkirakan kembali meningkat pada November 2023, terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru November 2023 sebesar 92,9%,” kata Erwin.
Secara keseluruhan di akhir 2023 atau kuartal IV-2023, BI mengatakan penyaluran kredit baru diperkirakan juga tetap tumbuh optimal. Hal itu terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru periode itu dari hasil survei Oktober 2023 yang tercatat sebesar 95,2%.
Di sektor korporasi, pembiayaan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 15,7%. Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Sementara di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil di Oktober 2023 dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum. Sumber pembiayaan lain yang juga menjadi preferensi rumah tangga antara lain koperasi dan leasing.
Adapun, penyaluran kredit baru perbankan yang diprediksi meningkat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan dunia investasi. Pasalnya, kredit perbankan yang masuk ke instrumen investasi dapat memberikan stabilitas bagi kinerja pasar keuangan maupun investasi.
Lebih dari itu, sebagai salah satu instrumen investasi yang ada, reksa dana dapat menjadi pilihan bagi investor untuk mengoptimalkan peluang pertumbuhan investasi di tengah sentimen positif yang didatangkan dari kredit perbankan RI yang diprediksi menguat.
Kredit perbankan yang dialokasikan ke reksa dana juga dapat digunakan untuk berinvestasi di berbagai jenis instrumen sebagai langkah diversifikasi portofolio. Di sisi lain, hal tersebut membantu untuk mengurangi risiko investasi karena penyebaran investasi di berbagai aset.
Comments are closed.