NCC 2024

PLN dan Kementerian ESDM Revisi RUPTL untuk Perluas Penggunaan Energi Terbarukan hingga 2040

JAKARTA, businessnews.co.id – PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengadakan revisi pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Salah satu fokus dalam revisi ini adalah mengatasi ketidakcocokan antara sumber energi baru terbarukan (EBT) dengan pusat permintaan listrik.

Dalam perubahan perencanaan RUPTL ini, terjadi penyesuaian antara sumber EBT baseload dalam skala besar yang berlokasi jauh dari pusat permintaan. Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, perubahan ini diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2040.

“Nah yang baru ini kita petakan ada mismatch dengan sumber EBT baseload dengan skala besar di daerah lokasi yang memang jauh dan juga berpencar dari lokasi demand,” ujar Darmawan saat PLN Nusantara Power Connect di Jakarta, Senin (11/9), dikutip dari Antara.

Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, rencananya akan dibangun Green Enabling Transmission Line untuk menghubungkan sumber EBT dengan lokasi permintaan listrik. Hal ini akan memungkinkan penambahan kapasitas EBT baseload sebesar 32 gigawatt ke dalam sistem kelistrikan hingga tahun 2040.

Selain itu, juga akan diterapkan teknologi smart grid dengan state-of-the-art technology, skenario flexible generation, smart transmission, smart control center, smart distribution, dan smart meter.

“Adanya perencanaan desain dan pembangunan smart grid dengan state of the art of technologym ini, maka penambahan variabel EBT yang tadinya hanya mentok di lima gigawatt sampai 2040 bisa ditambah menjadi 28 gigawatt variabel EBT,” ucap Darmawan.

Darmawan mengungkapkan bahwa dengan penambahan Green Enabling Transmission Line dan smart grid, potensi energi dari sumber-sumber seperti geotermal, angin, ombak, dan sumber daya EBT lainnya di Indonesia dapat dieksplorasi lebih efisien.

Selain itu, pihaknya berencana menambah 60 gigawatt kapasitas EBT hingga tahun 2040, di mana 75 persennya akan berasal dari pembangkit EBT dan 25 persennya dari pembangkit listrik berbahan bakar gas.

Darmawan menekankan bahwa PLN bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Melalui perencanaan RUPTL yang baru ini, diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Comments are closed.