NCC 2024

Pertumbuhan Devisa Hasil Ekspor Meningkat 66%, BNI Perkuat Layanan Bagi Eksportir

JAKARTA, businessnews.co.id –  Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat peningkatan pertumbuhan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebesar 66% pada bulan Agustus 2023 dibandingkan dengan bulan Juni 2023. BNI adalah salah satu bank yang berperan sebagai penampung Term Deposit Valas Devisa Hasil Ekspor.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan bahwa total DHE yang berhasil dihimpun terdiri dari berbagai bentuk, seperti deposito, escrow, giro, tabungan, dan term deposit valas.

Royke juga mencatat bahwa eksportir telah menunjukkan minat yang meningkat dalam menggunakan produk perbankan dalam negeri, seperti penjaminan dan kredit dengan jaminan uang tunai, sehingga BNI berencana untuk memperkuat layanan ini di masa depan.

“Pada tahap awal ini, kami melihat minat dari para eksportir untuk menggunakan produk perbankan dalam negeri seperti penjaminan hingga cash collateral credit semakin baik sehingga ke depannya akan menjadi layanan yang dapat kami perkuat,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).

Pemerintah telah menerapkan kebijakan yang mewajibkan setidaknya 30% dari DHE ditempatkan dalam sistem keuangan Indonesia selama minimal tiga bulan, mulai berlaku sejak 1 Agustus 2023. Kebijakan ini berlaku untuk barang-barang ekspor yang berasal dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam (SDA).

Selain itu, BNI juga telah meningkatkan layanan trade finance yang memungkinkan penempatan DHE hasil ekspor dalam negeri dengan lebih efisien. Produk trade finance ini didukung dengan program special pricing dan pendampingan penerbitan dokumen instrumen perdagangan global.

BNI juga telah mengembangkan produk FX swap untuk memenuhi kebutuhan likuiditas rupiah dari pemilik reksa valuta asing. Produk ini menawarkan fleksibilitas dalam jangka waktu transaksi dan biaya yang lebih ringan bagi nasabah eksportir.

“Skema pertukaran valuta asing menjadi rupiah ini memiliki jangka waktu yang dapat disesuaikan dengan kewajiban pelaporannya. Produk ini menawarkan biaya yang lebih ringan dan jangka waktu transaksi yang lebih fleksibel bagi nasabah eksportir,” pungkasnya.

Comments are closed.