NCC 2024

Erick Thohir Ungkap Penyebab di Balik Penutupan 173 Anak-Cucu BUMN

JAKARTA, businessnews.co.id Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk menutup 173 anak-cucu perusahaan BUMN. Menurutnya, tindakan ini bertujuan agar BUMN tidak mengambil peluang dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk ikut serta dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

“Saya sudah sering menutup (anak-cucu BUMN), karena jangan sampai jeruk makan jeruk. Ada BUMN melakukan sesuatu, yang suplai BUMN juga,” ungkap Erick pada Kamis (07/08/23).

Dia menekankan bahwa hal ini harus dihindari agar pelaku UMKM di seluruh daerah dapat mendapatkan peluang yang setara dalam kegiatan ekonomi yang didorong oleh BUMN. Menurut Erick, perusahaan anak-cucu yang hanya bergantung pada proyek-proyek dari BUMN utama dapat mengakibatkan sirkulasi uang terbatas hanya di lingkungan BUMN itu sendiri.

“Dia ingin menjadi menara gading. Bikin jalan tol yang suplai aspalnya BUMN, yang suplai pasirnya BUMN. Jadi enggak sehat, akhirnya membunuh pengusaha daerah,” ujar Erick.

Dia menyatakan tekadnya untuk menghapus kondisi ini agar pengusaha daerah dapat berkembang. Erick juga mengklaim bahwa Kementerian BUMN telah lama berupaya mengatasi masalah ini melalui program Pasar Digital atau PaDi UMKM. Melalui program PaDi, perusahaan BUMN hanya diizinkan membeli barang dan jasa senilai kurang dari Rp 300 juta dari UMKM.

Erick menegaskan bahwa dia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan tidak ingin BUMN menjadi penyebab perluasan kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Erick juga menjelaskan bahwa, ia ingin melihat pertumbuhan ekonomi tanpa kesenjangan. Itu sebabnya ia sebagai menteri BUMN membuka pintu bagi BUMN untuk berkolaborasi dan mendukung UMKM.

“Kita juga tidak mau menjadi negara yang ekonominya tumbuh, tapi kesenjangan melebar. Di situlah kenapa kita wajib hadir, BUMN sendiri membuka diri,” ujar Erick Thohir.

Comments are closed.