Dirut Pertamina Berencana Mengubah 6 Kilang Minyak Menjadi Ramah Lingkungan

Jakarta, Businessnews.co.id – Pertamina (Persero) berencana mengubah operasi dari enam kilang yang ada saat ini untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau bahkan lebih cepat.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan bahwa keenam kilang tersebut akan diubah menjadi fasilitas “green refinery” yang akan memproduksi produk petrokimia. Hal ini merupakan komitmen perusahaan untuk mengembangkan produk dengan tingkat karbon yang rendah dari aset migas yang sudah ada.

“Jadi nanti ada 6 kilang kita itu yang 3 akan kita convert menjadi green refinery yang menghasilkan biofuel dan 3 lagi ini kita kembangkan kita integrasikan dengan petrochemical untuk menghasilkan petrochemical,” kata Nicke dikutip dari Detik.com.

Nicke menjelaskan bahwa Pertamina memiliki rencana sendiri untuk mencapai tujuan ini, dengan tetap memprioritaskan keamanan pasokan energi. Ia menekankan pentingnya menjaga pasokan energi yang masih diperlukan oleh Indonesia saat ini, sambil mengurangi emisi karbon.

Dengan memanfaatkan aset yang sudah ada, Pertamina dapat terus mengembangkan produk dengan tingkat karbon yang rendah dan menciptakan lapangan kerja. Hal ini telah berhasil mengurangi emisi karbon operasional hingga 31% hingga akhir tahun lalu.

Selain itu, Pertamina juga berencana untuk mengembangkan produksi “blue hydrogen” dari gas alam yang memiliki cadangan besar. Mereka juga akan mempertimbangkan penggunaan hydrogen ammonia untuk transportasi dan energi.

Nicke menggarisbawahi bahwa transisi energi yang sedang dilakukan harus menciptakan kemandirian nasional. Indonesia harus memanfaatkan sumber daya energi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan zero emisi. Dengan demikian, Pertamina berfokus pada meminimalisir biaya dalam menjalankan transisi ini, termasuk biaya bahan baku, pengolahan, dan teknologi.

Nicke menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam transisi energi ini karena memiliki sumber daya energi yang besar dan pasar yang potensial. Kolaborasi dengan berbagai pihak dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan ini. Meskipun masih ada pekerjaan rumah terkait pemahaman sumber daya manusia terhadap energi masa depan, Nicke optimis bahwa Indonesia dapat berhasil dalam transisi ini.

Comments are closed.