Direktur Human Capital Telkomsel dan Astra Hadir di IHCS 2023, Ini Isi Bahasannya!
JAKARTA, businessnews.co.id – Berbagai praktisi dan tokoh penting yang berdedikasi pada human capital hadir dalam gelaran Indonesia Human Capital Summit (IHCS) 2023 di Jakarta 6-7 November 2023.
Pada hari kedua gelaran ini, sederet petinggi human capital perusahaan top Tanah Air pun tak luput hadir untuk membagikan insight terkait pengembangan sisi sumber daya manusia (SDM).
Salah dua di antaranya yang hadir adalah Chief Human Capital Officer PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Endi Muharam Perbawamukti, dan Chief of Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk (Astra), Aloysius Budi Santoso.
Kedua direktur human capital perusahaan terkemuka RI tersebut berkesempatan membagikan insight-nya kepada para peserta IHCS 2023 di sesi Concurrent Class III. Pada sesi tersebut, Endi membagikan pengalaman pengembangan SDM melalui materinya bertajuk “Nurturing Team Excellence through Psychological Safety”.
Melalui materi tersebut, Endi menekankan betapa pentingnya aspek psychological safety untuk mencetak SDM yang berkualitas. Seperti diketahui, Psychological safety adalah kondisi di mana seseorang yakin bahwa mereka tidak akan mendapatkan konsekuensi jika mengungkapkan ide, gagasan atau pertanyaan di ruang publik.
“Kita harus mendorong leader untuk memberikan ruang kepada timnya. Bahkan ruang untuk gagal sekalipun. Oleh karena itu, ruang atau playing field untuk melaksanakan trial atau implementasi dari sebuah ide harus terbuka lebar,” terang Endi.
Endi menyebutkan, jika para tim diberikan ruang terbatas untuk menyampaikan ide dan gagasan, maka ke depannya mereka akan berhenti untuk menyampaikan kembali hal-hal tersebut.
Sebagai contoh konkret, Endi membagikan upaya nyata yang dilakukan oleh Telkomsel untuk memberikan ruang kepada karyawan dalam menyampaikan ide atau pendapat. Hal tersebut tercermin dalam program yang terdapat di Telkomsel bernama Innoxtion.
Innoxtion menjadi wadah yang aman dan nyaman bagi para karyawan Telkomsel untuk dapat bisa menyampaikan aspirasi dan inovasi. “Kita memberikan ruang dalam membangun Innoxtion. Di mana semua orang diberi kebebasan untuk memberikan ide, dan itu dilombakan sehingga mereka akan terbiasa menyampaikan ide-idenya,” tambah Endi.
Tak hanya melalui Innoxtion, Telkomsel pun disebut Endi memiliki berbagai program pengembangan SDM lainnya. Program-program tersebut bertujuan untuk memberikan akses yang merata kepada seluruh level pekerja untuk menyampaikan pendapat. Beberapa program tersebut di antaranya yakni T-Time, SERASA, Cross Mentoring dan Buddy System,
Berbeda dengan Endi, Aloysius Budi Santoso atau yang akrab disapa Budi membagikan insight pengembangan human capital khususnya bagi mereka yang termasuk dalam generasi milenial ataupun Gen-Z. Insight tersebut dikemas Budi dalam paparannya yang berjudul “Employee Engagement & Development with the Millennials & Beyond”.
Dalam kesempatan tersebut, Budi menjelaskan bahwa pada dasarnya generasi milenial atau Gen-Y, serta Gen-Z cenderung menentukan keputusan karirnya berdasarkan dengan value atau nilai-nilai yang dianut. Jika nilai yang dianut perusahaan senada dengan apa yang mereka yakini, maka itu menjadi hal yang baik di mata para Gen Y dan Z.
Budi pun turut mengungkapkan sebuah hasil riset yang berkaitan dengan hal ini. Dalam hasil riset yang dikutipnya, disebutkan bahwa 1 dari 3 orang gen Y-Z akan merasa termotivasi dan terpengaruhi jika melihat seorang pemimpin berbicara mengenai nilai sustainability atau keberlanjutan dalam proses bisnis.
Sebagai informasi, gelaran IHCS ke-4 yang dihelat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta ini menghadirkan inovasi lain yang belum pernah ada di dalam gelaran IHCS pada tahun-tahun sebelumnya. Inovasi tersebut ditandai dengan adanya sejumlah program yang akan dihadirkan, mulai dari kegiatan “Call for Paper” hingga sesi mini games “AI Role Play Experience”.
IHCS tahun ini membawa semangat baru dengan tema “Navigating Human Experience Journey for Value Creation and Sustainability”.
Tema ini tidak hanya relevan, tetapi juga menjadi panduan dalam menggali strategi pengelolaan human capital di Indonesia, sejalan dengan perubahan zaman guna meningkatkan nilai tambah.
Comments are closed.