NCC 2024

PMI Manufaktur RI November 2023 Naik 0,02 Poin Jadi 51,7

JAKARTA, businessnews.co.id – Sektor manufaktur RI terus menunjukan pergerakan yang ekspansif. Merujuk data yang dirilis oleh S&P Global, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan November 2023 tercatat berada di zona ekspansif pada level 51,7.

“Data PMI November menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi, meski data headline terkini 51,7 masih di bawah rata-rata kuartal III/2023, yaitu 53,2,” kata Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan.

Capaian PMI Manufaktur pada periode bulan tersebut pun terhitung lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Pada periode Oktober 2023, Indonesia mencatatkan PMI Manufaktur yang berada pada level 51,5, atau lebih rendah 0,2 poin dari capaian periode bulan November 2023.

Pan mengungkapkan, tingkat kepercayaan usaha di Tanah Air juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sebelumnya. Berdasarkan data S&P global, pesanan baru barang produksi RI tercatat naik pada November 2023 karena meningkatnya permintaan.

Tren positif dalam sektor manufaktur tidak hanya memberi harapan bagi para pelaku industri, tetapi juga membuka peluang cerah bagi para investor.

Pertumbuhan yang kuat di sektor manufaktur berdampak positif pada berbagai sektor terkait, termasuk industri pendukung dan pasokan. Kondisi ini pun berpotensi dapat menciptakan iklim ekonomi yang kondusif, yang pada gilirannya memberikan peluang bagi pertumbuhan investasi.

Sebagai salah satu instrumen investasi yang ada, reksa dana dapat menjadi tujuan investasi para investor dalam menyambut prospek cerah perekonomian RI yang ditandai dengan catatan positif pada sejumlah indikator makro ekonomi yang ada, termasuk PMI Manufaktur.

Dengan alokasi dana yang dikelola dengan cermat, dan langkah diversifikasi portofolio yang baik oleh manajer investasi terpercaya, investor berpeluang untuk meraih potensi pertumbuhan investasi yang optimal sejalan dengan tren positif pada perkembangan ekonomi Tanah Air.

Comments are closed.