NCC 2024

Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional RI Kuartal II-2023 Turun

JAKARTA, businessnews.co.id – Optimisme investor terhadap perkembangan ekonomi domestik tetap terjaga di tengah peningkatan kondisi ketidakpastian keuangan global. Hal tersebut tercermin dari Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada periode kuartal II-2023.

“Pada akhir triwulan II-2023, PII Indonesia mencatat kewajiban neto US$253,3 miliar, menurun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I 2023 sebesar US$254,0 miliar,” ungkap Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono.

Penurunan kewajiban neto disebabkan penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih besar dibandingkan penurunan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

Erwin menjelaskan, Posisi KFLN Indonesia menurun seiring dengan penurunan utang luar negeri yang terjadi di tengah surplus investasi langsung. Pada periode triwulan ketiga 2023, posisi KFLN RI turun 0,6% (quartal-on-quartal/qtq) menjadi US$716,0 miliar.

Penurunan tersebut terutama berasal dari posisi kewajiban investasi portofolio dan investasi lainnya sejalan dengan pembayaran surat utang dan pinjaman luar negeri yang jatuh tempo.

Erwin menegaskan, “Posisi kewajiban investasi langsung meningkat sebagai cerminan optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap terjaga di tengah peningkatan kondisi ketidakpastian keuangan global,”

Lebih dari itu, BI memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan II 2023 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tercermin dari rasio kewajiban neto PII Indonesia terhadap PDB pada triwulan II-2023 yang berada di kisaran 18,7%, atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 19,0%.

Optimisme investor yang terjaga turut menjadi katalis positif bagi perkembangan dunia investasi Tanah Air. Hal tersebut pada gilirannya berpeluang untuk mendorong kinerja positif berbagai instrumen investasi yang ada, mulai dari obligasi hingga saham.

Comments are closed.