RI Pimpin Negara ASEAN Susun AHTN 2027
JAKARTA, businessnews.co.id – Indonesia memimpin pertemuan perwakilan administrasi pabean dari seluruh negara ASEAN bertajuk the 13th Technical Sub-Working Group on Classification (TSWGC) yang akan berlangsung pada 5-7 September 2023.
Dalam pertemuan ini, Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan membahas mengenai klasifikasi barang dan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN) di tingkat regional ASEAN dengan mereview AHTN 2022, sekaligus menyusun AHTN untuk 2027 mendatang.
“Saat ini adalah momen yang tepat untuk melakukan strategic review atas kriteria dan ketentuan review AHTN agar AHTN lebih merefleksikan kondisi perdagangan internasional terkini, sekaligus menyusun rencana kerja yang tepat dalam rangka menyelesaikan pembahasan AHTN 2027,” kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor DJBC wilayah Kalimantan Bagian Selatan yang menjadi Chairman of TSWGC ke-13.
Hasil dari pembahasan di TSWGC berupa AHTN ini akan menjadi Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang nantinya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan untuk digunakan sebagai sistem pengelompokan barang di Indonesia.
Sistem pengelompokan barang tersebut nantinya akan berlaku baik untuk keperluan fiskal berupa tarif bea masuk, bea keluar, pajak dalam rangka impor, maupun keperluan non-fiskal seperti pengumpulan data statistik, monitoring barang yang dikenakan ketentuan larangan serta keperluan lainnya.
Fadjar Donny Tjahjadi, Direktur Teknis Kepabeanan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, dalam pembukaan pertemuan the TSWGC ke-13 menyampaikan, “Sistem klasifikasi barang bersifat dinamis dan akan selalu berevolusi dari waktu ke waktu menyesuaikan kemajuan teknologi, perubahan pola perdagangan, dan perkembangan situasi global sehingga perlu diperbarui secara berkala, sebagaimana halnya yang juga dilakukan di level global oleh World Customs Organization (WCO),”
Sejak disepakatinya Protocol Governing the Implementation of the AHTN oleh Menteri Keuangan ASEAN yang menandai implementasi AHTN oleh negara-negara ASEAN pada 2003 lalu, ekonomi ASEAN telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Dalam waktu 20 tahun terakhir, ASEAN telah tumbuh menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi yang diperhitungkan dunia.
Oleh karenanya, sebagai salah satu upaya administrasi pabean ASEAN akan berfokus merumuskan sistem klasifikasi barang yang simpel dan transparan, namun tetap relevan dengan perkembangan jaman dan dapat mengakomodir kebutuhan pengumpulan data statistik untuk penyusunan kebijakan perdagangan yang lebih baik di masa mendatang.
Comments are closed.