JAKARTA, businessnews.co.id – Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk akhirnya buka suara usai saham dari emiten pengembang dan operator jalan tol dengan kode JSMR bergerak fluktuatif pada perdagangan di minggu ke-4 Agustus 2023.
“Hingga tanggal surat ini (4 September 2023), sepanjang pengetahuan Perseroan, tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan,” terang Corporate Secretary JSMR, Nixon Sitorus dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/9).
Pada Rabu (30/8), pergerakan harga saham JSMR terpantau melonjak. Secara harian, saham JSMR saat itu tercatat melesat sebesar 9,98% ke level Rp4.410 per saham. Nilai transaksi perdagangan JSMR pun tembus Rp277,95 miliar, dengan jumlah volume perdagangan sebesar 64,77 juta saham.
Secara bulanan (month-to-date/mtd), saham JSMR pun tercatat telah mengalami total kenaikan sebesar 14,55%.
Lebih lanjut dalam keterangan di keterbukaan informasi BEI, manajemen JSMR menjelaskan bahwa Perseroan tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat, atau setidaknya hingga tiga bulan mendatang yang dapat mengakibatkan saham emiten ini melonjak.
“Hingga tanggal surat ini, Perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa (paling tidak dalam 3 bulan mendatang),” terang Nixon.
Terkait aksi korporasi lainnya, lanjut Nixon, Perseroan terus mengkaji rencana-rencana aksi korporasi yang akan memiliki manfaat positif bagi perusahaan di masa mendatang. “Dalam hal melakukan aksi korporasi, Perseroan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku, khususnya terkait kewajiban keterbukaan informasi kepada publik,”.
Catatan kinerja keuangan yang positif diduga menjadi penyebab dari melonjaknya saham JSMR. Pada semester I-2023, JSMR berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,15 triliun, atau terhitung meningkat 56,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan kenaikan kinerja keuangan JSMR pada sisi botom line juga sejalan dengan kenaikan yang terjadi di sisi top line. Pada periode tersebut, Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha menjadi sebesar Rp6,98 triliun, atau naik 4,9% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Comments are closed.