Begini Kata Bahlil Soal Solusi Masalah Investor IKN

Jakarta, Businessnews.co.id – Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, berjanji akan menemukan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh para investor dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Bahlil juga menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.

“Kita harus bicara mana proyek existing, mana yang harus dikerjakan. Yang penting tidak melanggar substansi, tidak korupsi, dan bertujuan untuk negara,” ucap Bahlil mengutip keterangan tertulisnya, Senin (14/8).

Pada kunjungan ke IKN bersama Konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang dipimpin oleh pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma, serta Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe, Bahlil ingin mengevaluasi kemajuan pembangunan IKN dan mencari jalan keluar untuk tantangan yang dihadapi oleh para investor dalam proyek tersebut.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan infrastruktur bagi para investor, seperti penyediaan listrik, air, dan telekomunikasi, Bahlil menggarisbawahi pentingnya memenuhi aspek ini dengan segera. Dia mengakui kontribusi besar yang diberikan oleh investor lokal dalam perkembangan proyek IKN dan mengklaim bahwa pihak pemerintah akan terus memberikan dukungan.

Bahlil mengungkapkan penghargaannya terhadap pihak swasta dan menyatakan bahwa regulasi akan tetap ditingkatkan oleh Kementerian Investasi dan Otorita IKN untuk memfasilitasi proses investasi. Salah satu perwakilan dari PMDN, Sugianto Kusuma, memberikan apresiasi atas respon dan langkah cepat pemerintah dalam mengatasi kendala yang dihadapi oleh para investor. Dia berharap adanya ketersediaan bahan material yang dekat dengan lokasi proyek untuk meningkatkan efisiensi pembangunan.

Kunjungan kerja ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Menteri Investasi dengan Konsorsium PMDN pada bulan Juli. Rencananya, investasi dalam proyek IKN diestimasi mencapai Rp30-40 triliun. Konsorsium PMDN berencana memulai tahap groundbreaking pada bulan September 2023.