18 Stasiun LRT Jabodebek Siap Beroperasi Mulai Senin

JAKARTA, Businessnews.co.id – Transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek direncanakan mulai beroperasi pada Senin (28/8). Manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengungkapkan terdapat sebanyak 18 stasiun LRT yang siap melayani pelanggan.

“Stasiun-stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi – lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis. Tujuannya untuk memudahkan para penglaju bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan pers Sabtu (26/8).

Deretan 18 stasiun LRT tersebut di antaranya Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Stasiun LRT terdiri dari 2 jenis, tipe Interchange Station Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya. Perbedaan dari tipe stasiun ini terdapat pada jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.

Interchange Station terdiri dari 3 lantai dimana lantai 1 yaitu area boarding dan komersial, lantai 2 area peron, dan lantai 3 adalah area komersial. Sedangkan untuk tipe Typical Station terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 adalah area boarding dan lantai 2 merupakan area peron.

Stasiun Cawang menjadi satu-satunya stasiun dengan tipe Interchange Station, hal ini mengingat stasiun cawang adalah persimpangan atau stasiun transit. Dimana pelanggan dari stasiun Harjamukti yang ingin menuju ke arah Stasiun Jatimulya dapat berhenti terlebih dahulu di Stasiun Cawang dan berganti kereta tujuan Stasiun Jatimulya, maupun sebaliknya.

Untuk menunjang kenyamanan pada pelanggan saat berada di stasiun, stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan berbagai fasilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, Passenger Information Display System (PIDS), passenger announcement, dan CCTV.

“Pemerintah dan KAI juga berupaya menghadirkan stasiun LRT Jabodebek yang ramah disabilitas dengan menghadirkan lift, gate, toilet khusus disabilitas serta tactile,” terang Joni.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, lanjut Joni, diharapkan dapat mempermudah pelanggan disabilitas dalam melakukan mobilitas menggunakan LRT Jabodebek.

Sementara untuk mengoptimalkan layanan di stasiun, KAI sudah menyiapkan petugas yang siap sedia untuk melayani pelanggan. Petugas tersebut meliputi Pengawas Stasiun, petugas loket, passenger service, cleaning service, petugas kesehatan, dan security.

Dari sisi aksesibilitas, stasiun LRT Jabodebek memiliki keunggulan karena akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum.

Misalnya seperti Stasiun Dukuh Atas yang lokasinya berada dekat dengan Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya. Ada juga Stasiun Halim yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.

“Stasiun-stasiun LRT Jabodebek terletak tidak jauh dari titik moda transportasi umum lainnya. Sehingga akan memudahkan pelanggan yang akan menggunakan transportasi umum lanjutan,” pungkas Joni.

Comments are closed.