NCC 2024

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Jajaki Peluang Bisnis Panas Bumi di Kenya

JAKARTA, businessnews.co.id – PT Pertamina Geotherman Energy Tbk (PGEO) menjajaki peluang bisnis panas bumi di pasar global. Sebagai tahap awal, PGEO mulai menjajaki pengembangan bisnis di Kenya yang berada di Benua Afrika.

“Ekspansi pasar internasional ini menjadi ambisi kami untuk menjadikan Pertamina Geothermal Energy sebagai world class green energy company,” kata Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi dalam keterangan pers Sabtu (19/8).

Julfi menyebutkan, pemilihan Kenya sebagai salah satu negara tujuan pasar PGEO karena posisinya yang berada di bagian timur Afrika. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang stabil serta keamanan yang terus membaik turut menjadi pertimbangannya.

Sebgai infromasi, Kenya sendiri menjadi salah satu negara yang terdepan di Afrika dalam pengembangan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 865 Mega Watt (MW) dan menempati posisi ke-7 di peringkat global.

Pada tahun 2030, Kenya menargetkan memiliki 5.530 MW total kapasitas terpasang. Saat ini Kenya memiliki total potensi panas bumi sebesar 7 Giga Watt (GW).

Dengan target sebesar itu maka Kenya berambisi untuk menjadikan panas bumi sebagai sumber energi bersih terbesar di dataran mereka pada tahun 2030.

Selain itu, Pemerintah Kenya juga memiliki kebijakan untuk meningkatkan jumlah pembangkit tenaga panas bumi secara signifikan karena bersifat alami, mampu memenuhi beban listrik dasar (baseload), ramah lingkungan, dan hemat biaya.

Sementara selain Kenya, beberapa negara yang kini tengah dibidik PGEO untuk pengembangan bisnis dan kerja sama adalah Turki dan Jerman. Menurut Renewables 2022 Global Status Report, di Turki panas bumi menyumbang 3% dari kebutuhan listrik nasional.

“Dengan semua potensi dan peluang di pasar global tersebut, kami berharap dapat menjadi tambahan kontribusi bagi devisa negara,” pungkas Julfi.

Comments are closed.