Raksasa Properti China Evergrande Resmi Ajukan Pailit
JAKARTA – Evergrande Group, raksasa properti asal China secara resmi mengajukan pailit di pengadilan Amerika Serikat (AS) pada Jum’at (18/8). Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya restrukturisasi utang perusahaan yang mencapai lebih dari US$300 miliar.
Mengutip Reuters, Evergrande juga telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 15, yang memungkingkan pengadilan AS untuk turun tangan dalam kasus kebangkrutan yang melibatkan negara lain.
Bab 15 kebangkurtan juga bertujuan untuk membantu proses kerja sama antara pengadilan AS, debitur dan pengadilan negara lain yang terlibat dalam proses kebangkrutan.
Seperti diketahui, ketidakmampuan Evergrande dalam membayar utang-utangnya telah mengguncang pasar properti China sejak pertengahan 2021. Keputusan perusahaan mengajukan kebangkrutan pun menimbulkan tekanan yang semakin meningkat dari para kreditur dan pelaku pasar.
Menurut sumber yang menolak untuk disebutkan namanya, seperti dikutip dari Reuters, restrukturisasi utang luar negeri Evergrande melibatkan total US$31,7 miliar, yang mencakup sejumlah besar obligasi, jaminan, dan kewajiban pembelian kembali.
Sementara itu, hingga periode Juli 2023, Evergrande sendiri membukukan kerugian konsolidasi US$81 miliar dalam dua tahun terakhir. Terdiri dari kerugian bersih pada 2021 dan 2022 yang masing-masing sebesar 476 miliar yuan (US$66,36 miliar) dan 105,9 miliar yuan (US$14,76 miliar).
Comments are closed.