NCC 2024

Telkom Indonesia Berencana Optimalkan Aset Infrastruktur dengan Pengembangan InfraCo

Jakarta, BusinessNews Indonesia –  Perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) saat ini tengah merencanakan dan menjelajahi potensi InfraCo. Dalam waktu yang akan datang, InfraCo ini diharapkan akan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi perusahaan emiten ini.

Pengembangan InfraCo merupakan langkah strategis yang diambil oleh Telkom setelah berhasil menyelesaikan penggabungan antara IndiHome dan PT Telekomunikasi Selular, yang dikenal sebagai Telkomsel.

Ahmad Reza, yang menjabat sebagai SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia, mengungkapkan bahwa InfraCo adalah salah satu strategi yang digunakan oleh TelkomGroup untuk mengoptimalkan nilai dan manfaat dari infrastruktur yang dimilikinya. Dia juga menyatakan bahwa InfraCo akan diperkenalkan kepada para stakeholder pada tahun ini.

Dengan kehadiran InfraCo, TLKM berharap dapat memaksimalkan nilai dari jaringan serat optiknya dengan meningkatkan penggunaan aset, penetrasi pasar, mengatasi tantangan bisnis, dan membuka peluang bisnis baru. InfraCo juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengeluaran modal (capex) Telkom, serta meningkatkan kualitas layanan dan cakupan.

Reza menjelaskan bahwa saat ini Telkom sedang merencanakan strategi terbaik untuk memastikan kesuksesan dan manfaat InfraCo bagi semua pihak terkait, termasuk masyarakat Indonesia.

Penting untuk dicatat bahwa pengembangan InfraCo merupakan bagian dari Five Bold Move Strategy Telkom, yang bertujuan untuk menggali potensi bisnis dari infrastruktur atau aset yang dimiliki, khususnya serat optik.

Menurut Ranjan Sharma dari JP Morgan Asia Pacific Equity Research, restrukturisasi IndiHome melibatkan pembagian bisnis fixed broadband menjadi ServiceCo dan InfraCo. ServiceCo dipindahkan ke Telkomsel, sementara InfraCo tetap di bawah naungan Telkom. JP Morgan melihat restrukturisasi ini memberikan nilai tambah dan pendapatan bagi TLKM melalui berbagai cara, termasuk percepatan pertumbuhan IndiHome dan efisiensi biaya.

JP Morgan memberikan rekomendasi overweight untuk TLKM dengan target harga Rp 4.700. Pada akhir perdagangan tanggal 14 Agustus, saham TLKM diperdagangkan seharga Rp 3.830 per saham.

Comments are closed.