Jakarta, Businessnews.co.id – Pada semester I 2023, PT Elnusa Tbk mengalokasikan belanja modal untuk membeli kapal tongkang kerja accomodation work barge (AWB) offshore, yang siap digunakan untuk optimalisasi produksi bisnis hulu migas.
“Kami tidak tinggal diam merespons gairah iklim migas Tanah Air yang kembali membara, terlebih SKK Migas telah menyampaikan bahwa potensi hulu migas di lepas pantai dan Indonesia bagian timur masih amat besar,” kata Direktur Utama Elnusa John Hisar Simamora dilansir ANTARA, Kamis (22/6/2023).
Elnusa menilai investasi tersebut juga sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam menetapkan sasaran mempercepat realisasi target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas demi ketahanan energi nasional di masa depan.
“Tugas kami sebagai satu-satunya aset nasional, yang memiliki kompetensi dan pengalaman mumpuni di bidang jasa migas untuk mengerjakan dan mengembangkan industri migas di Indonesia,” ujar John.
AWB adalah kapal apung yang berfungsi sebagai tempat akomodasi para pekerja dan engineer yang bekerja di pengeboran lepas pantai (offshore).
Selain itu, juga berfungsi sebagai sarana untuk mengakomodasi keperluan serta peralatan berat dari darat ke drilling platform.
AWB offshore yang dibeli Elnusa ini merupakan armada ke-11 yang dikelola oleh anak usaha Elnusa yakni PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), yang bergerak di bidang jasa pendukung kelautan pada energi lepas pantai.
Kapal AWB offshore memiliki kapasitas deck area cukup luas yang dapat menampung akomodasi sebanyak 200 personal on board (POB) dan memiliki crane dengan kapasitas 92,2 ton yang mampu digunakan untuk menunjang produksi migas di lepas pantai.
John menambahkan bahwa investasi tersebut akan mendatangkan dua hal. Pertama, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemegang saham terhadap Elnusa dalam mendukung optimalisasi produksi migas menggunakan aset mandiri. Kedua, menambah profit perusahaan secara konsolidasian.
AWB offshore diyakini akan menjawab permintaan pasar yang sedang tumbuh dan ditargetkan dapat mendukung produksi migas di perairan Kalimantan Timur, Laut Jawa, Sumatera dan perairan wilayah lainnya.
Selain itu, dengan investasi AWB offshore ditargetkan bisa menekan biaya operasi (sewa) dan peningkatan efisiensi proyek hingga 20 persen.
“Kami siap mendukung secara penuh program pemerintah dalam mengembalikan masa keemasan produksi migas nasional yang pada akhirnya signifikan berkontribusi pada capaian pendapatan negara,” kata John.
Comments are closed.