Capai Pertumbuhan Ekonomi 2023, Pemerintah Perkuat Pasar Domestik

Jakarta, Businessnews.co.id – Pemerintah memperkuat pasar domestik dan konsumsi produk dalam negeri dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi di 2023 yang diperkirakan berada di kisaran 4,7-5,3 persen, kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Perekonomian Ferry Irawan.

“Penguatan itu antara lain mendorong sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri dan memberikan dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah,” kata Ferry dalam seminar dengan tema “Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global” dilansir ANTARA, Rabu (25/1/2023).

Dia mengatakan penguatan pasar domestik dan konsumsi dalam negeri tersebut merupakan salah satu dari enam kebijakan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang diperkirakan berada pada kisaran 4,7-5,3 persen.

“Kita punya pasar domestik yang tinggi, yakni 55-57 persen (kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto), maka ini kita optimalkan,” ujarnyanya.

Kebijakan kedua adalah menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi dan program perlindungan sosial (perlinsos) sebagai bantalan.

Dikatakan, kebijakan utama ketiga ialah memperkuat ketahanan pangan melalui optimalisasi pasokan, perbaikan manajemen pasokan, logistik, dan diversifikasi pangan.

Keempat, pemerintah hendak meningkatkan investasi melalui kebijakan hilirisasi sumber daya alam, pemanfaatan devisa hasil ekspor, pembangunan infrastruktur dan konektivitas, serta implementasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dan aturan pelaksana Cipta Kerja.

“Di riset terakhir, dari target realisasi investasi Rp1.200 triliun, sepanjang tahun 2022 sudah capai Rp1.207,2 triliun. Pada tahun 2023, target kita 1.406 triliun,” kata dia.

Kebijakan utama kelima yaitu memprioritaskan program pemberdayaan untuk peningkatan produktivitas dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui program padat karya, dukungan pelatihan (reskilling dan upskilling), pengembangan closed loop UMKM, serta pembiayaan UMKM.

“Kita hari-hati akan risiko resesi terutama berkaitan dengan isu padat karya. Karena itu, di tahun 2023 kita akan mengawal risiko resesi dengan mempertimbangkan berbagai program pemberdayaan yang ada di pemerintah dengan mengkoordinir sekitar 14 kementerian/lembaga untuk (antara lain) mendorong program padat karya sebagai mitigasi menghadapi risiko resesi,” ungkap Ferry.

Terakhir, lanjutnya, pemerintah akan menguatkan fondasi UMKM dalam ekosistem ekonomi digital.

“Berbagai kebijakan ini bisa jadi mitigasi kita untuk menjaga ketahanan ekonomi kita di tahun 2023 maupun menjaga pertumbuhan ekonomi kita,” ucap dia.

Comments are closed.