PTPN V Remajakan 13.727 Hektare Perkebunan Sawit Inti
Jakarta, Businessnews.co.id – PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) menargetkan 13.727 hektare perkebunan kelapa sawit milik anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut dilakukan peremajaan secara bertahap hingga 2026 mendatang.
Dilansir laman Kementerian BUMN, Senin (31/10/2022), Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa mengatakan program tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan serta meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) di masa mendatang.
“Tahun 2022 ini, total perkebunan sawit yang kita remajakan seluas 1.830,23 hektare. Insya Allah, secara bertahap kita akan melakukan peremajaan hingga 13,727 hektare selama lima tahun mendatang,” kata Jatmiko.
Jatmiko menyampaikan hal tersebut usai kegiatan penanaman perdana peremajaan sawit unit kebun inti Sei Pagar, Kabupaten Kampar dan Sei Siasam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Peremajaan yang ditandai dengan penanaman perdana itu berlangsung di hamparan lahan kebun inti perusahaan dengan total luas 416,53 hektare.
Perusahaan memproyeksikan peremajaan di kebun inti Sei Pagar rampung pada Desember 2022 mendatang. Selanjutnya, ditargetkan pada usia 30 bulan, tanaman palma bernama latin Elaeis guineensis Jacq. itu dapat memasuki masa panen perdana.
Selain penanaman perdana kebun inti unit Sei Pagar, dalam kegiatan itu PTPN V turut menebar ribuan bibit ikan di kolam instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) Unit Sei Pagar.
Penebaran bibit ikan itu menjadi bukti bahwa pengelolaan limbah PTPN V saat ini dalam kondisi otpimal menyusul kebijakan perusahaan memanfaatkan limbah sawit sebagai sumber energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit tenaga biogas (PTBg).
Untuk diketahui, saat ini PTPN V tercatat memiliki 71.693 hektare tanaman sawit usia produktif. Ia mengatakan, kompisisi tanaman sawit inti PTPN V telah berada dalam kondisi ideal, baik antara tanaman belum menghasilkan (TBM) atau immature, tanaman menghasilkan (TM) atau mature, dan tanaman yang perlu diremajakan.
Untuk itu, ia berharap program peremajaan dapat berlangsung sesuai rencana kerja perusahaan sehingga produktivitas dapat terjaga dan terus ditingkatkan.
Secara umum, produktivitas TBS PTPN V terus mengalami sepanjang lima tahun terakhir. Pada 2017 tercatat sebesar 19,78 ton. Angka tersebut melonjak tajam pada 2019 atau tahun pertama Jatmiko memimpin PTPN V yang mencapai 21,94 ton per hektare.
Selanjutnya, pada 2021 lalu, angka tersebut kembali meningkat mencapai 24,02 ton per hektare dan menjadikan PTPN V sebagai anak perusahaan dengan produktivitas tertinggi kedua di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
Selain itu, Jatmiko mengatakan bahwa peremajaan sawit hendaknya dimaknai lebih luas.
“Program peremajaan ini harus menjadi momen bagi kita semua untuk juga meremajakan semangat kita. Memperbarui cara kerja kita, pola kita, sebagai bagian dari semangat perbaikan yang kita usung tiga tahun terakhir ini,” pesannya.
Sosok yang berhasil membawa PTPN V mencatatkan kinerja gemilang dengan dua kali memecahkan laba bersih terbesar sepanjang sejarah tersebut turut berpesan agar program peremajaan sawit dilakukan dengan penuh tanggungjawab.
Sebab, ia mengatakan bahwa PTPN V kini telah mendapat kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat untuk mengakselerasi program peremajaan sawit untuk petani mitra.
“Bahwa apa yang kita lakukan bersama hari ini adalah bagian dari upaya perbaikan PTPN V. Bahwa ruang perbaikan itu masih sangat luas. Dan dari sini, adalah salah satu ruang perbaikan yang harus menjadi perhatian kita bersama,” tuturnya.
“Untuk itu, mari bersama laksanakan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab, bersungguh-sungguh, dan jangan lupakan, tetap istiqomah,” lanjut dia.
Sementara itu, program penanaman perdana yang dilaksanakan di PTPN V Unit Sei Pagar berlangsung di Afdeling III dan IV diproyeksikan rampung pada Desember tahun ini. Selain itu, perusahaan juga menargetkan perkebunan sawit tersebut mulai menghasilkan pada usia 30 bulan dengan produktivitas hingga enam ton pada usia muda.
Comments are closed.