Business News Indonesia : Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tengah mempersiapkan pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) jelang penyelenggaraan KTT G20 ke-17di Bali, November mendatang,
“Merujuk arahan Menko Maritim dan Investasi dalam rakor penyelenggaraan KTT G20 pada 4 Oktober lalu, maka perlu pelaksanaan pengoperasian TMC agar penyelenggaraan KTT G20 terutama kegiatan outdoor dapat berjalan dengan baik dan sukses,” ujar Budi Harsoyo, koordinator TMC-BRIN di Jakarta, Jum’at (14/10/2022)
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 14 – 16 November 2022 mendatang. Presidensi G20 Indonesia 2022 mengambil tema”Recover Together, Recover Stronger.” Agenda pertemuan yang direncanaan dilaksanakan di luar ruangan, diantaranya Gala Dinner di Garuda Wishnu Kencana dan Mangrove Show Case Head of States di Tahura.
Menurut Budi Harsoyo, rata-rata historis curah hujan bulan November di wilayah Bali meningkat hingga 80-250 mm/bulan. “Kondisi tersebut tergolong di atas kondisi normal rerata curah hujan tahunan,” ujarnya.
Hal itu diperkuat data informasi dari Pusat Meteorologi Publik BMKG, bahwa pada November tahun ini, saat puncak G20, merupakan masa transisi dengan potensi hujan yang cukup tinggi. “Sehingga diputuskan pemanfaatan TMC dipandang masih relevan dalam rangka meminimalisir potensi hujan lebat yang dapat mengganggu jalannya kegiatan KTT G20,” ujar Budi Harsoyo.
Dalam hal ini, lanjut Budi, BRIN sebagai operator TMC dapat melaksanakan kegiatan TMC berdasarkan hasil rekomendasi BMKG dengan dukungan BNPB dan TNI AU serta pendanaan yang memadai. “BNPB dapat mendukung pelaksanaan TMC dengan menggunakan skema dana siap pakai kebencanaan, sepanjang telah mendapatkan penugasan yang diputuskan dalam rapat terbatas. Dalam rekomendasi rapat, anggaran juga dapat diupayakan oleh Kepala BRIN atau Menteri Sekretaris Negara,” ungkap Budi.
Teknologi Modifikasi Cuaca sebelumnya ikut andil dukung penyelenggaraan event internasional MotoGP Mandalika Maret lalu. (red/ju)
Comments are closed.