Abipraya Dukung Penanganan Banjir Jakarta
Jakarta, Businessnews Indonesia – Berkurangnya kapasitas sungai dan saluran akibat sampah dan sedimentasi menambah dampak banjir yang terjadi di Jakarta. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi, PT Brantas Abipraya (Persero) turut mendorong upaya pengendalian banjir dengan menambah Ruang Terbuka Biru (RTB) melalui penambahan kapasitas sungai dan sodetan Museum Bahari, Jakarta Utara. Mulai dikerjakan pada akhir 2021, proyek ini pun ditargetkan tuntas pada Desember 2022.
“Jumat lalu (26/8/2022) proyek ini telah melaksanakan soft launching Pekerjaan Promenade Kali Besar tepat waktu. Adapun pekerjaan promenade tersebut terdiri atas pekerjaan saluran sepanjang 1.200 meter, pedesterian 4.575 meter persegi, pekerjaan lansekap dan pekerjaan elektrikal,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas seperti dilansir laman resmi Kementerian BUMN, Rabu (31/8/2022).
Bertepatan dengan soft launching promenade Kali Besar, turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Gubernur juga menyampaikan apresiasinya kepada Brantas Abipraya yang telah memberikan wajah baru yang modern untuk Jakarta. Tak hanya itu, Anies juga mengatakah bahwa hasil pekerjaan yang telah dituntaskan BUMN ini dapat dilihat manfaatnya yaitu penerapan kawasan Low Emission Zone, dengan menciptakan ruang pejalan kaki, jalur pesepedan dan sistem transportasi umum yang terintegrasi.
Ada pun ruang lingkup pekerjaan Brantas Abipraya pada Pembangunan dan Peningkatan Kapasitas Sungai Kali Besar dan Sodetan Kanal Museum Bahari antara lain pekerjaan segmen penanganan saluran di Kali Krukut-Cideng, promenade di Kali Besar (Segmen Jelangkeng – Jalan Pintu Besar Utara) yang meliputi pekerjaan pedestrian, area duduk, kantong duduk, planter box, signage, saluran, lansekap Kali dan pekerjaan instalasi listrik promade.
Sedangkan untuk lingkup pekerjaan di Kali Besar (Segmen Jalan Kunir – Jalan Pakin) meliputi pekerjaan Pintu Air otomatis dan Spillway Kali Pakin, dinding penahan tanah dan promenade. Lalu untuk pekerjaan di Kanal Museum Bahari, BUMN Karya ini melakukan penguatan lereng menggunakan Geocell, pengerukan Kanal Museum Bahari, sodetan kanal, juga pekerjaan promenade.
Tentunya dalam pengerjaannya ini Brantas Abipraya mengutamakan keunggulan mutu kesehatan dan keselamatan kerja (K3) agar dapat tuntas dengan tepat waktu, tepat biaya dengan karya infrastruktur yang mumpuni. Keseriusannya dalam menerapkan K3 ini pun telah membuahkan capaian apik.
“Berkat peran aktif tim proyek yang selalu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan di lingkungan proyek Museum Bahari, Brantas Abipraya diannugerahkan penghargaan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (22/6) kategori gold dalam kategori zero accident juga pencegahan dan penanggulangan COVID-19 (P2 COVID-19),” tutup Anas.
Comments are closed.