Tingkatkan Tanggap Darurat, Abipraya Sharing Knowledge K3 di UNS
Jakarta, Businessnews Indonesia – Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu isu krusial di Indonesia yang harus dipahami oleh publik, khususnya pegawai ataupun pekerja yang berada di area kerja terkait. Pentingnya K3 untuk melindungi dan menjamin keselamatan kerja ini pun telah menjadi prioritas utama PT Brantas Abipraya (Persero).
Dilansir laman resmi Kementerian BUMN, Selasa (16/8/2022), sebagai salah satu komitmen Brantas Abipraya dalam hal K3, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan champion dalam pembangunan infrastruktur air khususnya bendungan ini menggelar sharing knowledge pada acara Pelatihan K3 (11/8/2022) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Univesitas Sebelas Maret (UNS).
“Brantas Abipraya sangat menyadari pentingnya K3 untuk melindungi dan menjamin keselamatan kerja demi kelancaran produktifitas suatu instansi. Sharing knowledge ini diadakan selain untuk memperdalam pemahaman terkait K3, juga sebagai bentuk kontribusi Abipraya sebagai agen pembangunan dalam implementasi kegiatan Green Campus di FKIP UNS Surakarta,” ujar Senior Manager QHSE Brantas Abipraya, Wahyu Herry Sasongko.
Dalam agenda sharing knowledge kali ini Brantas Abipraya menyampaikan materi terkait Tanggap Darurat Kebakaran Gedung Bertingkat. Sharing Knowledge ini merupakan bentuk empati perusahaan atas musibah kebakaran disalah satu aset gedung FKIP UNS beberapa waktu lalu.
Dalam penjelasannya, Wahyu mengatakan bahwa masalah terjadinya kebakaran di perkotaan diakibatkan oleh sedikitnya ruang terbuka, banyak gedung tidak memiliki pengaman kebakaran yang lengkap, simulasi kebakaran masih jarang dilakukan dan beberapa penyebab lainnya. Kerugian yang diakibatkan bencana ini pun sangat banyak, dari mulai kerugian aset, gedung, pencemaran lingkungan, terhentinya proses produksi dan kegiatan kerja hingga kerugian jiwa seperti kematian dan luka-luka.
Wahyu juga berbagi tips tanggap darurat bila terjadi kebakaran di gedung bertingkat. Pada saat evakuasi bila kebakaran terjadi, diharuskan untuk tetap tenang, tidak panik, segeralah berjalan cepat menuju tangga darurat, jangan berlari, tidak membawa barang yang besar, segera menuju titik kumpul dan menunggu instruksi berikutnya dari tim petugas tanggap darurat.
Ditambahkan oleh Wahyu nantinya Brantas Abipraya juga akan menjalin kerjasama dengan UNS Surakarta yang tak hanya pada aspek K3 saja, tetapi juga pada aspek-aspek teknil yang lain sesuai program Link and Match. Program ini bertujuan untuk menyinergikan antara Pendidikan Vokasi dengan dunia industri guna menguntungkan kedua belah pihak melalui penyiapan kualitas lulusan yang siap bekerja, dan ketersediaan sumber daya manusia yang handal di dunia industri konstruksi.
Brantas Abipraya menunjukkan komitmennya dalam menjaga aspek keselamatan di lingkungan kerja, yakni di proyek maupun di kantor. Tak hanya berperan aktif berbagi ilmu K3, BUMN ini sangat serius dalam mengimplementasikan budaya K3 sebagai pondasi utama untuk mencapai kinerja K3 berkelas dunia yang dicanangkan sejak 2015 menjadi tolak ukur tingkat kematangan Budaya K3 (Safety Culture Maturity Level) Perusahaan dan hasilnya terlihat pada sederet penghargaan K3 yang telah diraihnya.
Beberapa pencapaian K3 yang dikantongi Brantas Abipraya diantaranya adalah Penghargaan Zero Accident dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Gubernur Provinsi Jambi atas prestasinya dalam menerapkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Jambi (Jambi WWTP B1), Penghargaan Zero Accident dan untuk kategori P2 COVID-19 penghargaan Platinum; Proyek Rusun Cakung Barat, penghargaan Gold; dan Proyek Sodetan Museum Bahari, penghargaan Gold.
Awal tahun ini pun Brantas Abipraya juga berhasil mengantongi penghargaan WSO Indonesia Safety Culture Award 2022 (WISCA) dari World Safety Organization Indonesia untuk kategori Pengimplementasian Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) berkelas Dunia dengan capaian level empat (Gold).
BUMN yang tengah merampungkan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) ini memiliki stardar K3 yang sangat tinggi dalam setiap proyek, guna memastikan keselamatan setiap pekerja, dipastikan memiliki pengetahun dan skill K3 sesuai standar nasional Peraturan Pemerintah (PP) nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan standar internasional ISO 45001 & 14001 agar setiap proses pelaksanaan dapat dilakukan mitigasi risiko secara dini.
“Pencapaian ini merupakan buah hasil dari kolaborasi para Insan Abipraya di proyek dalam komitmen menjalankan K3 di lingkungan kerja khususnya di proyek. Apalagi saat pandemi COVID-19, lingkungan sekitar Brantas Abipraya harus menjalankan protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat, hal ini dilakukan agar produktivitas proyek tetap terjaga,” tutup Wahyu.
Comments are closed.