Jakarta, BusinessNews Indonesia- Sebagai salah satu bank pelat merah, Bank Mandiri terus fokus membidik penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan dan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, upaya ini selaras dengan langkah Pemerintah yang mempercepat pembangunan di Indonesia lewat implementasi Proyek Strategis Nasional.
Merujuk data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, setidaknya terdapat sebanyak 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru. Pun, proyek tersebut tidak hanya berpusat di Pulau Jawa saja melainkan tersebar di luar Pulau Jawa.
Untuk itu, Bank Mandiri tengah mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen wholesale, yang menjadi keunggulan bisnis perseroan. Tercermin dari penyaluran kredit Bank Mandiri yang menembus Rp 1.072,9 triliun di kuartal I 2022, tumbuh 8,93% secara year on year (YoY).
“Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri juga mampu mencatat pertumbuhan sebesar 7% secara YoY, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022,” ujar Rudi dalam keterangan resminya, Senin (9/5).
Bila dirinci, penyaluran kredit wholesale Bank Mandiri ditopang oleh beberapa sektor unggulan seperti proyek pemerintah (government) yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 19% per Maret 2022 secara tahunan. Di samping itu, sektor makanan dan minuman serta energi dan air juga tumbuh membaik masing-masing sebesar 18% dan 14% secara YoY pada akhir Maret 2022 lalu.
Dukungan Bank Mandiri terhadap pemerataan ekonomi di Tanah Air juga diwujudkan lewat pembiayaan ke proyek infrastruktur. Hingga Maret 2022, Bank Mandiri, lanjut Rudi, telah berhasil menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 226,8 triliun, tumbuh sebesar 2,93% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pembiayaan tersebut disalurkan ke dalam proyek pembangunan yang sebagian besar digagas oleh pemerintah antara lain sektor konstruksi, jalan, migas, energi terbarukan, transportasi dan lain-lain, termasuk untuk pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan laut dan jalur kereta api yang sudah dimanfaatkan masyarakat saat periode cuti bersama lebaran kemarin,” sambungnya.
Dari nilai tersebut, pembiayaan yang telah disalurkan untuk pembangunan jalan mencapai Rp 41,7 triliun dan untuk pembangunan transportasi sebesar Rp 57,7 triliun. Melihat pencapaian yang positif ini, Bank Mandiri optimis target pertumbuhan kredit di tahun ini dapat terealisasi. Tentunya dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Segendang sepenarian, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, sektor infrastruktur memiliki andil yang cukup besar. “Proyek infrastruktur memiliki multiplier effect yang besar dalam perekonomian termasuk penciptaan kesempatan kerja,” ujar Andry.
Sebagai contoh, berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri pada pertengahan tahun 2021 sektor konstruksi telah berhasil mempekerjakan lebih dari 8,29 juta orang. Secara jangka menengah dan panjang, pembangunan infrastruktur juga bisa berdampak positif bagi industri turunannya seperti pengadaan listrik dan gas, penyediaan akomodasi makan dan minum, transportasi dan pergudangan hingga industri pengolahan dan properti.
“Sejalan dengan keberhasilan Pemerintah dalam penanganan Covid-19 yang baik, proyek infrastruktur di tahun ini akan semakin masif dan optimal. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah,” imbuhnya. (DAF/rilis)
Comments are closed.