BRIN & PT Bintang Toedjoe Uji Klinik Suplemen Herbal untuk Pasien Covid-19

Businessnews Indonesia  Banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan obat herbal guna menjaga daya tahan tubuh selama pandemi covid-19. Obat herbal asli Indonesia juga mulai ramai dibicarakan khasiatnya, seperti jahe merah, sambiloto, dan lainnya.

Melihat hal tersebut, PT Bintang Toedjoe berinisiatif melakukan penelitian terhadap pasien covid-19. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat efektivitas penggunaan suplemen herbal sebagai terapi pendamping bagi pasien terinfeksi covid-19 dengan gejala ringan.

Kemudian, perusahaan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan uji klinis terhadap salah satu produk suplemen berbahan herbal asli Indonesia. Uji klinis bertujuan melihat efektivitas penggunaan suplemen herbal sebagai terapi pendamping bagi pasien terinfeksi covid-19 dengan gejala ringan.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mendukung upaya PT Bintang Toedjoe membuat produk bermanfaat bagi kesehatan berbasis kearifan lokal. Persiapan dan proses kerja sama uji klinis dengan Bintang Toedjoe sudah dimulai sejak 2020 di tengah pandemi.

“Kerja sama ini menunjukkan upaya BRIN untuk penguatan riset obat berbasis biodiversitas lokal dan hilirisasinya untuk menjadi produk yang memenuhi standar dan regulasi yang berlaku,” kata Handoko dikutip dari website brin.go.id, Rabu,(16/02).

Plt Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Mego Pinandito, mengatakan uji klinis ini dilakukan untuk mengetahui khasiat dan keamanan dari suplemen herbal. Uji klinik acak, terkontrol, tersamar ganda, untuk mengevaluasi khasiat dan keamanan pemberian suplemen herbal sebagai terapi adjuvan terhadap pengobatan standar pasien covid-19 gejala ringan yang rawat inap.

Mego menuturkan kerja sama ini merupakan salah satu upaya penguatan ekosistem riset dan inovasi yang dilaksanakan BRIN. Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari delapan program utama BRIN untuk memberikan fasilitasi riset dan inovasi kepada seluruh stakeholder. 

“Salah satu kegiatan riil dari penguatan ekosistem riset dan inovasi adalah adanya pelaksanaan uji klinik ini. Uji klinik ini adalah yang pertama dari program uji klinik BRIN yang secara menyeluruh tahun pertamanya dilaksanakan pada tahun ini,” kata Mego.

Dia menyebut keberhasilan pelaksanaan uji klinik ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak khususnya PT Bintang Toedjoe, CRO, Rumah Sakit, tim dokter yang bertugas sebagai peneliti uji klinik. Serta dukungan penuh dari periset-periset unggul di Indonesia.

Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Fanny Kurniati memaparkan sudah 10 tahun Bejo Jahe Merah menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Dia berharap uji klinis ini membuat Bejo Jahe Merah berkontribusi lebih.

“Dalam menghadapi pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia bahkan di dunia internasional,” ucapnya.

Principal Investigator RSDC Wisma Atlet, Erlang Samoedro, mengatakan pelaksanaan uji klinis ini melibatkan pasien covid-19 dengan gejala ringan di Wisma Atlet Kemayoran. Penelitian mulai 18 Februari 2022 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

“Tentunya rencana penelitian sudah dimatangkan sesuai dengan aturan yang benar dan mendapatkan ethical clearance. Semoga penelitian dapat berjalan lancar. Mohon dukungan dan doa dari masyarakat,” ujar Erlang.

Dengan uji klinis ini diharapkan jahe merah sebagai herbal asli Indonesia dapat memberikan efek positif bagi kesembuhan pasien covid-19. Sehingga, jahe merah dapat menjadi pilihan herbal keluarga Indonesia dan menjadi kebanggan Indonesia di mata mancanegara.

Jahe merah atau zingiber officinale var rubrum merupakan salah satu jenis tanaman rimpang jahe berwarna merah dengan ukuran lebih kecil dari jahe putih. Jahe Merah memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi dari jenis jahe lainnya dan sering dipakai sebagai bahan utama untuk pembuatan jamu. Beberapa penelitian menyebutkan kandungan dari jahe merah bermanfaat sebagai anti radang, anti bakteri, dan dapat meredakan demam.

(TN)

Comments are closed.