Dukung Hilirisasi Pertambangan, SUCOFINDO Lakukan Studi Amdal Smelter Nikel PT Mitra Murni Perkasa
Jakarta, BusinessNews Indonesia- PT SUCOFINDO mendukung penghiliran pertambangan mineral dan batu bara yang sedang didorong oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Salah satu bentuk dukungan itu, SUCOFINDO melakukan studi analisis mengendai dampak lingkungan (Amdal) atas rencana pembangunan smelter nikel PT Mitra Murni Perkasa di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Johannes Pakpahan, Kepala PT SUCOFINDO Cabang Balikpapan, mengatakan bahwa PT Mitra Murni Perkasa (MPP) telah mempercayakan kepada SUCOFINDO untuk melakukan kajian Amdal atas rencana pembangunan smelter tersebut.
Menurutnya, pekerjaan studi Amdal ini dikerjaan mulai Oktober 2021 dengan target selesai pada Juni 2022.
“Pekerjaan studi Amdal smelter nikel PT MPP merupakan bentuk dukungan SUCOFINDO kepada pemerintah dalam upaya meningkatkan hilirisasi pertambangan. SUCOFINDO telah mendapat kepercayaan untuk melakukan pekerjaan studi Amdal tersebut,” ujarnya, Senin (07/02).
Selain itu, menurutnya, studi Amdal ini sebagai bentuk dukungan SUCOFINDOkepada Pemerintah dalam upaya meningkatkan hilirisasi pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri. Sebagai informasi bahwa rencana pembangunan smelter nikel PT MMP kapasitas 27.800 MT Nickle Matte per tahun ini merupakan smelter pertama di Kalimantan Timur.
“Tentu ini akan menjadi pengalaman serta portofolio SUCOFINDO dalam mengerjakan pekerjaan sejenis di proyek-proyek smelter berikutnya, serta membuka peluang jasa lain kelak setelah masuk ke tahap konstruksi dan operasional smelter,” tuturnya.
Muhammad Yazid, Kepala Bidang Konsultasi dan Pengujian PT SUCOFINDO Cabang Balikpapan menambahkan, studi amdal sangat diperlukan dalam pembangunan smelter nikel untuk memastikan seluruh kegiatan operasinya layak terhadap lingkungan. “Kami memberikan dukungan atas proyek smelter nikel PT MPP ini karena sudah sejalan dengan semangat pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah produk pertambangan di dalam negeri,” tutur Yazid. (DAF/Rilis)
Comments are closed.