NCC 2024

Melalui Talenta Wirausaha BSI, BSI Dukung UMKM

Jakarta, BusinessNews Indonesia- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen mencetak lahirnya wirausaha muda di Tanah Air salah satunya dengan mengelar kompetisi Talenta Wirausaha BSI. Program ini digagas sebagai bentuk keseriusan BSI untuk mendorong UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional serta membangkitkan ekonomi ummat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat.

Talenta Wirausaha BSI merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya (scale up) sehingga mampu bertahan dan bersaing dengan beragam bisnis yang sudah mapan.

Talenta Wirausaha BSI menyasar milenial yang berpotensi untuk menjadi muslimpreneur dengan target 5.000 peserta dari 26 wilayah terpilih di Indonesia, dengan empat tahapan kegiatan utama.
 
Dalam menentukan UMKM terpilih, BSI mengkategorikan para wirausaha dalam  tiga kategori diantaranya UMKM pemula, UMKM rintisan dan UMKM berdaya. Sehingga masing-masing segmen UMKM dapat bersaing sesuai dengan peers dan tingkat kapasitas usahanya.
 
“Program Talenta Wirausaha BSI menjadi wujud keseriusan perseroan untuk membangun dan meningkatkan kapasitas UMKM yang sustain, memiliki kapabilitas dan kualitas yang mampu bersaing di pasar lokal dan global. Para pelaku usaha dapat memperoleh kesempatan pendanaan dengan sistem syariah sehingga UMKM dapat mengambil peran sebagai segmen yang berkontribusi membangun perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, Rabu (19/01).

Hery menambahkan, Talenta Wirausaha BSI diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem wirausaha muda di lingkungan pesantren, sehingga makin banyak muslimpreneur yang inklusif, berkualitas, sekaligus membawa kemanfaatan luas bagi masyarakat.

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, dalam sambutannya berharap Talenta Wirausaha BSI dapat terus bersinergi dengan pesantren dan organisasi Islam di Indonesia dalam menumbuhkembangkan wirausaha santri berbasis syariah. Karena Pesantren dan santri memiliki peranan penting dan dominan dalam mengawal penguatan ekonomi syariah Indonesia. Pondok pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan yang bergerak di bidang agama, melainkan sebagai pendidikan yang responsif akan problematika ekonomi di masyarakat.

“Seiring perubahan disruptif, pondok pesantren melakukan transformasi, salah satunya kemampuan kewirausahaan para santri agar dapat mengagregasi potensi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Teten. (DAF/rilis)
 

Comments are closed.