NCC 2024

Pacu Kinerja Positif, KS Sudah PHK 4.781 Karyawan Hingga Agustus 2021

BusinessNews Indonesia PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memutuskan kebijakan untuk memangkas sejumlah karyawan karena beban perseroan semakin berat dan. Hingga Agustus 2021, managemen menjelaskan telah memangkas sekitar 62% atau 4.781 karyawan dari total 7.710 karyawan.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan, kebijakan tersebut dilakukan untuk penguatan organisasi dan regenerasi karyawan Krakatau Steel yang saat ini lebih banyak didominasi oleh karyawan muda sehingga kinerja menjadi lebih produktif.

“Semua upaya ini menghasilkan pencapaian kinerja positif Krakatau Steel,” kata Silmy dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (27/9/2021).

Adapun dari berbagai keputusan perseroan termasuk melakukan regenerasi karyawan, Krakatau Steel hingga Agustus 2021 mencatatkan tren peningkatan kinerja positif dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp800 miliar.

Perolehan laba bersih ini berkelanjutan sejak pertama kalinya dicapai pada 2020 setelah merugi selama delapan tahun, kemudian diteruskan di 2021 mulai dari Kuartal 1, Semester 1, hingga Agustus 2021.

“Perolehan laba bersih hingga Agustus 2021 yang sebesar Rp800 miliar ini meningkat 54% di atas realisasi laba di periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp362,5 miliar,” jelas dia.

EBITDA Krakatau Steel hingga Agustus 2021 juga naik 2,2 kali lipat menjadi sebesar Rp1,6 triliun dibandingkan dengan realisasi EBITDA di periode yang sama di 2020 sebesar Rp696 miliar.

Selain itu, produktivitas Krakatau Steel hingga Agustus 2021 juga tercatat mengalami peningkatan. Penjualan produk naik 31% menjadi 1.279.000 ton dibandingkan di periode sama tahun 2020 sebesar 980.000 ton.

Sementara dari sisi produksi naik 45% menjadi 1.307.000 ton hingga Agustus 2021 dibandingkan di periode sama tahun 2020 yang sebesar 900.000 ton.

“Dari sisi penjualan, selain meningkatkan ekspor, Krakatau Steel juga melakukan program digitalisasi, penguatan pangsa pasar melalui strategi hilirisasi, maupun membangun bisnis model yang lebih baik. Strategi pengembangan usaha melalui pembentukan subholding, optimalisasi kinerja, operational excellence, serta melanjutkan program transformasi dan efisiensi juga merupakan kunci dari pencapaian kinerja positif kami,” lanjut Silmy.

Sampai dengan Agustus 2021 ini, Krakatau Steel mampu menurunkan kembali fixed cost hingga 16% dan variable cost hingga 8%, kata dia. Upaya efisiensi ini meneruskan penghematan yang sudah dilakukan di 2020 dengan penurunan biaya operasional hingga 41%.

Baca juga: Hingga 21 September, BRI Telah Kantongi Rp26,1 Triliun dari Rights Issue

“Dari sisi transformasi, saat ini Krakatau Steel sudah melakukan perubahan budaya kerja menjadi performance culture, sehingga proses kerja menjadi lebih lincah dan lebih cepat. Sesuai dengan visi misi baru kami, saat ini Krakatau Steel lebih kompetitif, untung, dan terpercaya,” kata dia. (ed.AS/businessnews.co.id/tirto)

Comments are closed.