NCC 2024

Indonesia akan Miliki 900.000 Stasiun Pengisian Baterai 2035 Mendatang

Jakarta, BusinessNews Indonesia Hingga 2035, Indonesia Battery Corporation (IBC) menargetkan membangun 900.000 stasiun pengisian baterai dan 6.000 fast charging station untuk kendaraan listrik.

Dany Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, menyampaikan hal tersebut dalam webinar Mineral for Energy beberapa waktu lalu.

“Ke depan akan terus dikembangkan dengan target 900.000 medium charging station yang dibangun dan 6.000 fast charging station di tahun 2035.” Ujarnya, dikutip dari Bisnis (17/9).

Hingga kini, IBC telah memiliki 32 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 22 spot. Selain itu juga sudah memiliki 33 titik stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBLU) di sejumlah wilayah tanah air.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana, menyebut IBC akan menjadi pemain dunia 2027 mendatang. Pasalnya, perusahaan telah menyusun strategi besar hingga 2027.

Tahun 2021–2023, IBC akan membangun pabrik hulu seperti smeslter dan pabrik pelebuhan. Lalu membangun konstruksi pabrik baterai untuk kendaraan roda dua. Selain itu juga akan membangun Energy Storage System (ESS) serta manufaktur electric vehicle (EV) skala kecil dengan sel baterai impor.

Pada 2024–2026, IBC ditargetkan menjadi pemain global untuk material mentah serta pemain di tingkat regional untuk EV baterai. Hal ini berusaha ditempuh melalui konstruksi pengolahan baterai. Di sisi lain, IBC akan memulai produksi hulu serta meningkatkan produksi manufaktur EV untuk kebutuhan domestik.

Pada tahun terakhir, yaitu 2027, IBC akan berekspansi menjadi pemain EV baterai dunia dan di tingkat regional. Langkah tersebut diikuti ekspansi kapasitas hulu dalam skala global. Perusahaan juga akan melakukan perluasan kapasitas pabrik baterai untuk roda dua dan empat serta ESS untuk skala global. 

Agus menyebut bahwa IBC dapat menyumbangkan US$25 miliar untuk GDP Indonesia. selain itu juga akan menyerap 23.000 tenaga kerja. Jika sukses, Indonesia akan menjadi hub Asean dengan mengekspor 340.000 unit kendaraan listrik untuk Asean pada 2030. (W/ZA)

Comments are closed.