Luar Biasa! Obligasi dan Sukuk Hutama Karya Senilai Rp1,5 T Kelebihan Permintaan 3,9 Kali
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Obligasi PT Hutama Karya (Persero) sukses mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 3,9 kali atas obligasi dan sukuk senilai total Rp1,5 triliun. Penerbitan ini telah mendapatkan rating idA dan idAsy (single A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Melalui penerbitan obiligasi ini pula Perseroan akan melakukan reprofiling pinjaman dari pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengapresiasi antuasiame para investor. Menurutnya, sebagai salah satu BUMN yang 100% sahamnya dimiliki Pemerintah, Hutama Karya terus mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah khususnya dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan proyek infrastruktur strategis lainnya.
”Dalam lima tahun terakhir, Hutama Karya mencatat pertumbuhan kinerja yang baik di mana hingga Desember 2020, total aset perusahaan mencapai Rp110,98 triliun atau tumbuh 362% dibandingkan 2016,” ujar Budi.
Sebelumnya diketahui, Hutama Karya baru saja menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi II Tahap I Tahun 2021 senilai Rp 1 triliun dengan waktu tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun dengan tingkat kupon masing-masing sebesar 8,25%, 8,55% dan 9,3% dimana efektif pertanggal 7 September 2021.
Selain itu, Perseroan juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp 500 miliar dengan waktu tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun dimana memiliki nilai imbal hasil masing-masing sebesar 8,25%, 8,55% dan 9,3% yang juga efektif per 7 September 2021.
Baca Juga : PT Hutama Karya Kebut Proyek, Tol Padang-Sicincin Targetkan beroperasi 2021
Sekilas Profil Direktur Utama HK Budi Harto
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto, lahir di Boyolali, 11 September 1959. Ia memperoleh gelar Sarjana (S1) Teknik Sipil dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1983, gelar Sarjana (S2) Manajemen dari Universitas Gadjah Mada tahun 1997, serta gelar Sarjana (S2) Psikologi Industri Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 2002.
Budi menjabat sebagai Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-182/MBU/06/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hutama Karya pada tanggal 6 Juni 2020.
Sebelumnya, Budi pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (2016-2020), Wakil Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2015-2016), dan Direktur Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2013-2015). (EA)
Baca Juga : Hutama Karya Disuntik Dana Negara Rp 25 Triliun, Berikut Penggunaanya
Comments are closed.