NCC 2024

Bursa Saham AS Melemah setelah Fed Katakan Bunga Bisa Naik 2023

Jakarta, BusinessNews IndonesiaWakil Ketua Dewan Gubernur The Fed, Richard Clarida, mengatakan suku bunga acuan bisa naik pada tahun 2023 membuat bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Rabu (4/8) kemarin

Di sisi lain, data ekonomi yang variatif pada bulan Juli menggambarkan perusahaan AS menambahkan pekerjaan yang sangat sedikit jauh dari perkiraan yang ada.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,92 persen ke 34.792,67. Sementara itu, indeks S&P 500 melemah 0,46 persen ke 4.402,66. Meski demikian, Nasdaq Composite naik sebanyak 0,15 persen.

Baca juga: Semester Pertama 2021, Maybank Indonesia Catat Laba Sebelum Pajak (PBT) Rp762 Miliar

Richard menuturkan bahwa bank sentral diperkirakan baru akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun 2023 mendatang. Pengumuman akan dilakukan secara bertahap pada akhir tahun ini.

Ungkapannya muncul setelah Departemen Keuangan AS dapat memangkas penjualan obligasi pada musim gugur ini. Di sisi lain, laporan ketenagakerjaan ADP bertolak belakang dengan rekor pertumbuhan indeks layanan ISM. Hal ini menunjukkan hambatan perekrutan yang terus-menerus meskipun ada perbaikan dari sisi ekonomi.

Indeks S&P 500 disebut melemah karena tertekan sejumlah laporan keuangan emiten, termasuk General Motors Co. dan CVS Health Corp. Meski demikian, penguatan saham-saham sektor teknologi mampu membuat indeks Nasdaq 100 menguat.

“Setelah kehilangan 19,6 juta pekerjaan pada bulan Maret dan April tahun lalu, AS telah menambahkan kembali 13,1 juta (pekerjaan).” tulis kepala investasi Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar, dikutip dari Bloomberg, kamis (5/8).

Baca juga: Kinerja Impresif! BSI Raih Laba Bersih 34,29% & User Mobile Banking Tembus 2,5 Juta

Ia mengatakan bahwa pekerjaan The Fed akan semakin sulit karena terjadi stagflasi.

“Saya benar-benar tidak suka menggunakan kata ‘stagflasi’ (inflasi stagnan) tetapi ini yang terjadi sekarang. Sehingga membuat pekerjaan Federal Reserve menjadi jauh lebih sulit.” Pungkasnya. (W/ZA)

Comments are closed.