GIPI Minta Pemerintah Perbanyak Sertifikasi CHSE
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Gabungan Industri Pariwisata Industri (GIPI) meminta pemerintah untuk memperbanyak jumlah perusahaan bersertifikasi CHSE sebagai strategi bertahan di tengah pandemi. Selain itu, GIPI turut berharap agar menggenjot program vaksinasi juga.
Didien Djunaedi, Ketua Umum GIPI, mengungkapkan bahwa upaya tersebut dapat dilakukan pemerintah demi mengentaskan pandemi. Selain itu, langkah tersebut juga dapat membuka peluang para pengusaha di sektor pariwisata yang amat bergantung pada mobilitas massa.
“Pemerintah diharapkan untuk menggenjot program vaksinasi dan memperbanyak perusahaan di sektor pariwisata yang bersertifikasi CHSE. Sebagai jalan untuk mengentaskan pandemi Covid-19 dan memulihkan industri pariwisata.” Ujar Didien, dikutip dari Bisnis (4/8).
Baca juga: Mulai Agustus 2021, ASDP Sesuaikan Tarif Penyeberangan Lintasan Sadai-Tanjung Ru
Didien mengungkapkan bahwa sejauh ini baru ada 5.000 perusahaan di sektor pariwisata yang memiliki sertifikasi CHSE. Meski ia berharap dapat diberikan pada 1,5 juta perusahaan, namun target realistis pemerintah hanya 6.000 perusahaan pada tahun ini.
Menurutnya, terbatasnya perusahaan di sektor pariwisata yang dapat diberi sertifikasi CHSE tidak terlepas dari keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah.
Didien turut mengatakan bahwa terkait situasi sulit ini, ia berharap para pelaku usaha di sektor pariwisata dapat menunggu hingga situasi benar-benar kondusif. Ia meminta agar insentif dan subsidi yang telah disalurkan pemerintah dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Hal tersebut baik pengusaha sektor pariwisata secara khusus melalui dana hibah, maupun terhadap pelaku industri yang tergolong sebagai UMKM.
Baca juga: Pertamina Jadi Satu-Satunya Perusahaan Indonesia Masuk Daftar Fortune Global 500
Baik insentif maupun subsidi yang diberikan, kata dia, harus benar-benar dimanfaatkan para pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi keperluan operasional mereka. Selebihnya, perusahaan di sektor ini harus berkonsentrasi untuk menyelesaikan pandemi ini.
“Sehingga bisa mempercepat pemulihan di sektor pariwisata itu sendiri. Sebab, selama Covid-19 belum selesai, sektor pariwisata tidak bisa berjalan seperti halnya pada masa normal.” Pungkasnya. (W/ZA)
Comments are closed.