Petrokimia Gresik Akan Produksi 23 Ton Likuid Oksigen Per Hari
Jakarta, BusinessNews Indonesia – PT Petrokimia Gresik akan kembali mengoperasikan unit produksi oksigen miliknya yang telah lama tidak beroperasi. Unit tersebut, nantinya akan mampu memproduksi dengan kapasitas 23 ton likuid oksigen per hari. Tujuannya adalah untuk membantu menyuplai oksigen di wilayah Jawa Timur.
Dwi Satriyo Annurogo, Direktur Utama Petrokimia Gresik, menyatakan bahwasanya operasional unit produksi oksigen tersebut akan dimulai pada Agustus mendatang. Hal ini, kata dia, dilakukan demi menjawab permasalahan kebutuhan oksigen medis yang naik signifikan saat ini.
“Oksigen medis merupakan kebutuhan vital untuk penanganan pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat. Terutama pasien dengan saturasi oksigen di bawah standar yang telah ditetapkan.” Ungkapnya dalam siaran pers, dikutip dari Bisnis (18/7).
Petrokimia Gresik, kata dia, bersama Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur akan terus berupaya membantu pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19. Salah satu cara yang dilakukan yaitu melalui pencarian dan penyedian sumber oksigen sebanyak-banyaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Dwi mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah mengirimkan bantuan 9,9 ton oksigen medis kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk percepatan penanganan pasien Covid-19.
Bantuan tersebut merupakan implementasi dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Dimana Menteri Erick mendorong BUMN membantu suplai oksigen di sejumlah daerah seiring dengan lonjakan kasus Covid-19.
“Untuk itu, Petrokimia Gresik telah berkoordinasi dengan BUMN lainnya. Baik yang berkantor pusat maupun memiliki kantor perwakilan di Jawa Timur untuk membantu suplai oksigen melalui Pemprov. Mengingat kebutuhannya sangat mendesak.” tuturnya.
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, mengatakan bahwa pihaknya akan membuka layanan pengisian oksigen gratis di tiga titik. Layanan itu ditujukan bagi masyarakat yang sedang melakukan isoman maupun yang berada di ambulans.
“Jika kami mendapatkan support baru, kami akan berikhtiar untuk mengembangkan pelayanan pengisian oksigen gratis di daerah lainnya.” ujarnya. (W/ZA)
Comments are closed.