NCC 2024

Sandiaga Uno Dorong Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

Jakarta, BusinessNews Indonesia – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengharapkan Indonesia bisa menjadi pusat fesyen muslim dunia. Hal itu, kata dia, karena Indonesia memiliki segudang potensi untuk dikembangkan mencakup SDM, pasar, hingga fesyen designer yang berkualitas dunia.

Ungkapan itu ia sampaikan dalam acara Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF): Fesyen Muslim Indonesia Mendunia secara virtual, pada Minggu (27/6) kemarin.

Ia turut menjelaskan bahwa sektor ekonomi kreatif (ekraf) memberikan sumbangsih besar bagi PDB Indonesia. Bahkan, menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP-nya.

“Sektor ekraf sudah menyumbangkan PDB sebesar Rp 1.100 triliun dari 17 subsektor ekraf, yang didominasi fesyen, kuliner, dan kriya. Jumlah masyarakat Muslim kita selama ini hanya menjadi pasar dan kita ternyata banyak mengimpor produk-produk halal.” Jelasnya, dikutip pada Senin (28/6).

Berdasarkan Data Opus, kutipnya, total PDB sebesar Rp 1.100 triliun dan Rp 175 triliunnya disumbang subsektor fesyen. Sebanyak 33,4 persen pelaku ekraf di Indonesia berasal dari subsektor fesyen dan totalnya mencapai 2,5 juta orang. Di samping itu, nilai ekspor subsektor fesyen juga yang terbesar mencapai 15 juta dolar AS pada 2019 lalu.

“Akan tetapi Indonesia menjadi negara ketiga konsumen busana Muslim terbanyak setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Pasarnya besar, banyak pengusahanya tapi belum banyak ekosistem yang terbangun. Saya yakin anak muda saat ini bisa menjadi lokomotif perubahan ke depan. Lantaran sekarang lebih terbuka, lebih inklusif, dan gerakan ekonomi syariah ini paling dinikmati oleh anak-anak muda.” Tuturnya menambahkan.

Menanggapi hal tersebut, Nanida Jenahara Nasution, desainer busana Muslim kenamaan tanah air, mengungkapkan bahwa produk-produk fesyen Muslim Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik untuk pasar global.

“Yang penting adalah bagaimana stay update dengan yang sedang tren, dan sekarang juga adalah zamannya kolaborasi. Kita enggak bisa ingin jadi yang happening sendiri. Sama-sama bergandengan tangan untuk sukses bersama.” Ungkapnya. (W/ZA)

Comments are closed.