NCC 2024

Manajemen Risiko Bank Mandiri Siapkan Strategi Business Recovery di Masa Pandemi

BusinessNews Indonesia –Sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia, PT Bank Mandiri, Tbk tak hentinya melakukan berbagai inovasi dan strategi bisnis yang komperhensif dan mapan, demi menunjang sustainability perusahaan melalui penerapan Governance, Risk and Compliance (GRC).

Salah satu poin dalam GRC, yakni manajemen risiko menjadi salah satu indikator yang penting dalam menjaga operational continuity dan financial resilience perusahaan. Masa pandemi Covid-19 yang cukup berat, juga menjadi tantangan bagi Bank Mandiri untuk menciptakan pengelolaan dan strategi manajemen risiko yang tepat.

“Dalam hal penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri, kami mengacu pada 4 pilar of risk governance yang dilaksanakan melalui Enterprise Risk Management (ERM) framework dan three lines of defense mechanism,” ujar Ahmad Siddik Badruddin selaku Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, dalam penjurian GRC Award 2021 secara virtual, Rabu (23/6).

Adapun 4 pilar of risk governance Bank Mandiri, meliputi Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris, Kecukupan Kebijakan , Prosedur dan Penetapan Limit, Proses Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko serta Kecukupan Sistem Pengendalian Intern.

Dalam penerapan 4 pilar tersebut, Bank Mandiri juga mengimplementasikan Enterprise Risk Management (ERM) yang bertujuan untuk menciptakan value melalui managing risk through operations dan managing risk through capital. Bukan hanya itu, Three Lines of Defense juga diterapkan guna menciptakan mekanisme control dan check & balance.

Dalam paparannya, first line of defense dipegang oleh risk owner yakni unit bisnis yang langsung mengidentifikasi dan mengelola risiko dalam proses bisnis; second line of defense oleh independent risk management & compliance yakni unit yang mengukur‚ memantau & mengendalikan risiko secara agregat; mengembangkan metodologi & kebijakan; third line of defense oleh independent assurance yakni unit yang memastikan risk governance dan pengendalian risiko diterapkan secara efektif.

Dalam menghadapi krisis di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri juga mengaktifkan Crisis Management Team (CMT) dan Business Command Center (BCC) sebagai langkah mitigasi risiko dan business recovery.

Pasca Covid-19, Bank Mandiri juga perlu melakukan transformasi proses bisnis dan manajemen risiko untuk menghadapi kondisi new normal dan mengambil peluang dari perubahan yang terjadi.

Adapun transformasi yang dilakukan diantaranya, Redesign Underwriting Process, yakni perbaikan dan percepatan proses kredit, dan digitalisasi proses bisnis, serta pengembangan credit risk analytics/models sesuai best practice. Enhance Monitoring yakni mengembangkan early warning system dengan mengoptimalkan data analytics untuk mendeteksi debitur potensi bermasalah dan melakukan treatment yang tepat sejak dini.

Optimize Process for Detecting Financial Crimes, yakni meningkatkan kapabilitas penerapan manajemen risiko pada aspek IT risk dan fraud risk untuk mencegah risk event. Improve Contingency Planning & Identify Emerging Risks, yakni meningkatkan penerapan stress testing serta recovery planning dan melakukan penguatan implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sebagai mitigasi emerging risks seperti climate change yang berpotensi menimbulkan financial risk maupun catastrophic risk dalam jangka panjang.

Dengan penerapan strategi manajemen risiko yang optimal serta didorong oleh good corporate governance dan penerapan compliance yang baik, maka tak perlu diragukan lagi bahwa Bank Mandiri akan mampu melesat dan bertumbuh secara sustain meski diterpa kondisi apapun, terlebih di masa pandemi saat ini.

Baca Juga : Dorong Perdagangan Internasional, Mandiri Terus Kembangkan Layanan Trade Finance

Event ini diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia yang bekerjasama dengan didukung oleh para pakar dan professional bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, CT, Riset & Inovasi serta Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2021, serta dukungan dari beberapa perusahaan konsultan GCG dan Manajemen Risiko serta Manajemen Kepatuhan.

Hadir sebagai dewan juri dalam acara ini diantaranya, Ir. Irnanda Laksanawan, MSc Eng, (MBA), PhD (Chairman for GRC & Performance Excellence Award 2020), Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP (Deputy Chairperson of the Indonesian Risk Professional Association),  Ir. Sitta Izza Rosdianah, PhD (Staf Ahli BUMN)Dr. Eddy Iskandar, B.Eng, MSc (CEO CPM Consulting), Prof, Ir. Haryono MSc., PhD (Associate Professor in Computer Science, Binus University), Alan Yazid, BB, MBA (Working Group Governance Risk and Compliance member for Banking Industry, OJK). (EA)

Baca Juga : Hadapi Pandemi Covid-19, Bank Mandiri Fokus pada Tiga Strategi Ini


Comments are closed.