NCC 2024

Listrik Jakarta Semakin Andal, PLN Operasikan GIS Antasari dan SKTT 150 KV

Jakarta, BusinessNews Indonesia- PLN berhasil melakukan energize (pemberian tegangan) terhadap instalasi Extension 2 Line Bay (LB) Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Antasari dan Jaringan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV CSW II/Antasari – Incomer (Kemang – Duren Tiga) pada Jumat lalu.

Pengoperasian infrastruktur kelistrikan yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan ini akan memperkuat keandalan pasokan listrik Jakarta, terutama di wilayah Kemang, Antasari, Senayan, hingga Sudirman, serta untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik yang tinggi di Jakarta.

“Daerah ini merupakan salah satu pusat ekonomi dan aktivitas masyarakat yang terbilang sibuk, sehingga kebutuhan listrik terus meningkat. Ini yang kami upayakan untuk terus terpenuhi,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), Ratnasari Sjamsuddin.

Secara resmi LB GIS 150 kV Antasari Arah Durentiga #2 energize pada pukul 17.03, dan 17.06 untuk arah Kemang #2. Sedangkan SKTT 150 kV Antasari – Duren tiga #2 tercatat mulai bertegangan pada Pukul 18.17 WIB dan SKTT 150 kV Antasari – Kemang #2 pada Pukul 19.09 WIB.

Ratnasari menjelaskan, instalasi ini merupakan pekerjaan tambah dua Bay baru ke arah Duren Tiga dan ke arah Kemang dengan tipe yang sama dengan eksisting GIS 150 kV Antasari.

“Pembangunannya mempunyai tantangan tersendiri, karena membutuhkan padam busbar yang tidak boleh terlalu lama, karena melistriki daerah vital yang membutuhkan listrik prima. Sehingga pekerjaan ini hanya bisa dilakukan akhir pekan,” ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pekerjaan jaringan SKTT 150 kV CSW II/Antasari – Incomer (Kemang – Duren Tiga) menggunakan sistem Horizontal Directional Drilling (HDD) tanpa pekerjaan galian open cut, karena melintasi daerah Kemang yang sudah ditata rapi oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.

“Target pembangunan infrastruktur memang sangat penting, namun kami upayakan tetap tidak mengganggu estetika lingkungan,” lanjut Ratnasari.

Pembangunan GIS atau Gardu Induk (GI) pasangan dalam ini memungkinkan seluruh peralatan diletakkan di dalam gedung, kecuali trafo. Sedangkan SKTT sendiri instalasinya di bawah tanah, sehingga keduanya tetap tidak mengganggu estetika.

Instalasi dan jaringan listrik ini mendapat pasokan listrik dari GIS 150 kV Duren Tiga dan GIS 150 kV Kemang. Jalur tersebut merupakan bagian dari subsistem Gandul – Cawang.

Lebih lanjut, ia berharap paska suksesnya pembangunan Instalasi dan jaringan ini, akan membuat terjaminnya mutu pelayanan terhadap pelanggan dengan minimalisir pemadaman.

“Karena pada saat kegiatan pemeliharan (maintenance), sebelumnya hanya mengandalkan satu sirkit. Dengan adanya penambahan sirkit, dapat manuver dengan mudah tanpa khawatir Gardu Induk atau trafo padam maupun sistem terganggu,” pungkasnya.(DAF/rilis)

Comments are closed.