Kemenperin Dorong Inovasi Industri Mainan Anak
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan inovasi dalam industri mainan anak Tanah Air. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menuturkan bahwa langkah itu harus dilakukan agar mampu berdaya saing dengan produk impor.
Dalam keterangannya, ekspor industri mainan tanah air pada tahun lalu bahkan nilainya mencapai 343 juta dolar AS.
“|Kami berupaya untuk meningkatkan kinerja industri mainan anak agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.” Terangnya secara resmi, dikutip dari Republika (17/6).
Indonesia sebagai pasar yang besar menjadi peluang bagi pengembangan industri mainan anak. Performa industri ini pun disebutnya menunjukkan tren yang positif.
Berdasarkan data, capaian nilai ekspor terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Pengapalan produk mainan anak sebesar 320 juta dolar AS pada 2018, melonjak menjadi 343 dolar AS pada 2020.
“Potensi kita, terdapat 131 unit usaha mainan anak pada skala industri menengah dan besar. Dari jumlah unit usaha tersebut, telah mempekerjakan lebih 36 ribu orang. Artinya, sektor padat karya ini termasuk yang memiliki orientasi ekspor.” Tambahnya menerangkan.
Dalam kesempatan itu, Agus turut mengapresiasi peluncuran mainan Bima S sebagai karya anak bangsa yang patut dibanggakan.
“Dengan adanya launching Bima S Toys ini, kami berharap dapat semakin menggairahkan kinerja industri mainan anak nasional.” Kata dia.
Bima S merupakan mainan dari serial bernama sama produksi MNC Animation. Melalui peluncuran itu, ia berharap akan menjadi stimulasi industri secara keseluruhan.
“Langkah yang telah diambil oleh MNC Group dalam memperkenalkan mainan baru ini diharapkan dapat menstimulasi dan mendorong industri mainan anak dalam negeri untuk terus tumbuh dan berkembang.” Ungkapnya.
MNC Animation telah mengukir sejarah dalam perkembangan industri ekonomi kreatif Indonesia. Hal itu diwujudkan dengan menghadirkan rangkaian mainan lokal yang pertama kali menggunakan Intellectual property (IP) lokal produksi dalam negeri dan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. (W/ZA)
Comments are closed.