Bambang Brodjonegoro Hingga Yenny Wahid Duduki Komisaris Bukalapak
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bukalapak.com pada Jumat (30/4) kemarin, memutuskan mengangkat mantan Menristek, Bambang Brodjonegoro, sebagai Komisaris Utama.
Menanggapi hal tersebut, Bambang menyatakan bahwa ia semangat melakukan kolaborasi dengan platform e-commerce itu. Selain itu, ia turut berharap agar Bukalapak mampu membawa dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi para pelaku UMKM.
“Inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang. Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi. Diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM. Serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM.” Ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip dari Bisnis (1/5).
Selain itu, dalam RUPS juga menyetujui pengangkatan Yenny Wahid, Putri Almarhum Gus Dur, sebagai komisaris.
Baca juga: 14 Perusahaan di Bawah Naungan Kementerian BUMN akan IPO
Terkait pengangkatannya, Yenni mengatakan bahwa Bukalapak ditargetkan mampu menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang sejalan dengan kemajuan digital.
“Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM. Dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.” tuturnya.
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, dalam kesempatan itu turut menegaskan komitmennya. Ia menegaskan perusahaan akan menjadi platform online dan O2O (online to offline).
Sepanjang 2020, kata dia, Bukalapak mencatat peningkatan 4 juta Pelapak dan Mitra Bukalapak. Dari tambahan tersebut, kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta Pelapak, 7 juta Mitra Bukalapak dan 100 juta pengguna. Dimana 70 persennya mayoritas berasal dari luar kota besar.
“Hal ini menunjukkan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota – kota besar. Tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur. Bukalapak terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O. Untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat terlebih di situasi pandemi sekarang.” jelasnya. (W/ZA)
Comments are closed.