Dikabarkan Data penggunanya Bocor, LinkedIn Berdalih Data Berasal dari Sejumlah Situs
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Berdasarkan data CyberNews yang dipublikasikan, ada seseorang yang mengklaim memiliki dan menjual data pribadi yang berasal dari 500 juta pengguna LinkedIn di forum peretas.
Data tersebut meliputi nama lengkap, alamat email, nomor telepon, hingga jenis kelamin dari pengguna LinkedIn. Terkait hal tersebut, pihak LinkedIn langsung buka suara. Menurut platform profesional ini, data-data yang diperjualbelikan tersebut tidak semuanya yang diperjualbelikan berasal dari pihaknya, namun data berasal dari banyak tempat.
“Kami telah menyelidiki dugaan kumpulan data LinkedIn yang telah diposting untuk dijual dan telah menentukan bahwa itu sebenarnya adalah kumpulan data dari sejumlah situs web dan perusahaan,” terang LinkedIn melalui situs resminya sesaat setelah kabar kebocoran data beredar, dikutip dari CNBC Indonesia (11/4).
Baca juga: Menparekraf Sandi: Berbagai Acara Bisa Digelar dengan Penerapan Prokes Ketat
Berdasarkan pemantauan LinkedIn, data yang diperjualbelikan tersebut merupakan data profil anggota yang dapat dilihat secara publik dan bukan merupakan pelanggaran data platformnya. LinkedIn juga memastikan bahwa tidak ada data pribadi dari akun anggota yang turut disertakan.
“Setiap penyalahgunaan data anggota kami, seperti scraping, melanggar persyaratan layanan LinkedIn. Ketika ada orang yang mencoba mengambil data anggota dan menggunakannya untuk tujuan LinkedIn dan anggota kami belum menyetujuinya, kami berusaha menghentikan mereka dan meminta pertanggungjawaban,” tegas perusahaan.
Meski demikian, LinkedIn belum memberikan komentar mengenai tindakan untuk memberikan notifikasi terhdap pengguna mereka yang terdampak atas kejadian ini. (W/ZA)
Baca juga: Tingkatkan Penjualan Produk UMKM via Digital, BSI Hasanah Card Gandeng Bukalapak
Comments are closed.