BI Gemas Perbankan Tak Segera Turunkan Bunga Kredit
BusinessNews Indonesia ‐ Yanti Setiawan, Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), mengungkapkan bahwa pihaknya merasa gemas dengan perbankan karena tak kunjung menurunkan bunga kreditnya. Padahal, BI sudah menurunkan suku bunga acuan ke level 3,5 persen atau terendah sepanjang sejarah.
“Kami juga sama-sama gemas,” kata dia kepada wartawan (26/3).
Dalam keterangannya, ia melihat bahwa hingga kini SBDK (suku bunga dasar kredit perbankan) masih berada di level 10,11 persen. Artinya, penurunan suku bunga BI 225 basis poin (bps) sejak Juni 2019 lalu hanya diikuti penurunan SDBK sebanyak 119 bps.
Angka tersebut berbanding terbalik dengan suku bunga deposito yang penurunannya hampir menyamai policy rate BI, yaitu 245 BPS pada periode yang sama.
“Kami melihat ada rigiditas suku bunga dasar kredit yang kami anggap belum sepadan dengan penurunan suku bunga BI,” ungkap Yanti.
Baca juga: RI – Singapura Jajaki Kerjasama Pariwisata Saat Pandemi
Sedangkan ketika dilihat berdasarkan SBDK, pihaknya justru melihat bahwa margin keuntungan pada perbankan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bank berupaya menahan potensi penurunan kinerja profitabilitas akibat menurunnya fungsi intermediasi karena pelemahan ekonomi.
“Kalau berdasarkan assessment dari kami itu ada banyak faktor di antaranya adalah faktor tingkat risiko industri perbankan itu ekspektasinya masih cukup tinggi sehingga perbankan masih menahan margin untuk meng-cover risiko yang mungkin terjadi dari pemberian kredit,” terangnya.
BI, kata dia. Hingga kini masih melakukan kajian aturan agar suku bunga kredit perbankan dapat sejalan dengan pergerakan suku bunga acuan BI. Menurutnya, selama ini suku bunga kredit dipengaruhi oleh urusan internal dan eksternal perbankan.
“Keduanya (faktor eksternal dan internal) tidak mudah untuk kami lakukan aturan untuk meminta bank menurunkan (suku bunga kredit),” pungkasnya.(W/ZA)
Baca juga: Terkait Polemik Impor Beras, Buwas Pastikan Stok Aman Tanpa Impor
Baca juga: Komprehensifkan Logistik, Pemerintah Luncurkan Program NLE
Comments are closed.