BRI Catat Kenaikan Aset Hampir 7 Persen Meski di Tengah Pandemi
BusinessNews Indonesia – Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, dalam konverensi persnya mengatakan perseroan mencatatkan kenaikan aset sebesar 6,7 persen. Angka ini melewati angka Rp 1.500 triliun atau tepatnya di angka Rp 1.511,81 triliun sepanjang 2020.
Sunarso memaparkan bahwa setiap tahun BRI mengalami kenaikan set, dimana pada Desember 2019 sebesar Rp 1.417 triliun. Pertumbuhan aset pada 2018 sebesar Rp 1.297 triliun dan pada tahun 2017 masih berada di level Rp 1.127 triliun.
“Aset BRI tumbuh untuk pertama kalinya tembus di atas Rp 1.500 triliun yakni Rp 1.511,81 triliun. Artinya aset tersebut mengalami pertumbuhan positif dan kemudian dijaga dengan sehat kualitasnya dan hasil profit yang sehat pula,” paparnya, dikutip dari Republika (30/1).
Per Desember 2020, pada tingkat permodalan, BRI mencatatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) pada level 21,17 persen.
“Meskipun 2020 adalah tahun terberat namun indikator permodalan BRI masih tinggi,” tambahnya.
Likuiditas BRI Tahun 2020 dalam Keadaan Baik
Di sisi lain, likuiditas perseroan sepanjang 2020 juga dalam keadaan sangat baik. Ini tergambarkan dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada di angka 83,7 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa perseroan masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih jauh, maupun memberikan dividen kepada pemegang saham yang tingkatnya masih preferable.
“CAR 21,17 persen, mengindikasikan BRI tumbuh sustainable dan bahkan bisa beri dividen dengan tingkat preferable ke pemegang saham,” kata dia.
Seperti diketahui bahwasanya tahun lalu perseroan memberkan dividen dengan rasio 60 persen dari total laba bersih konsolidasi tahun buku 2019 yaitu senilai Rp 34,4 triliun. Per akhir Desember 2020, di tengah pandemi Covid-19 yang menekan setiap sektor, BRI masih mampu mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp 18,66 triliun.
“Pada tahun ini perseroan optimistis bisa mencetak pertumbuhan di atas rata-rata perbankan nasional. Strategi BRI Group diapresiasi shareholder. Ini tercermin dari peningkatan harga saham BBRI tembus angka tertinggi. Serta menjadikan BRI sebagai emiten BUMN pertama yang kapitalisasi pasar tembus Rp 603,06 triliun pada 20 Januari 2021 lalu,” ungkapnya. (W/ZA)
Baca juga: Khawatir Pandemi Baru, Indonesia Mulai Waspadai Virus Nipah dari Malaysia
Comments are closed.